Gonjiam: Haunted Asylum. Dari Kisah Nyata Rumah Sakit Terangker Korea


 Selain hobby baca buku lama, saya juga suka nonton film-film lama

Saya bukan pecinta film atau buku horor, karena tidak ada yang lebih menakutkan dari jin yang mengganggu manusia dari kelalaian kita terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala, hehehe

Oke abaikan.

Berbicara tentang Gonjiam: Haunted Asylum, film yang tayang 2018 lalu ini ternyata sangat viral di negaranya.

Ada beberapa fakta menarik yang bikin film ini jadi viral, banyak dibicarakan, dan paling banyak ditonton sampe masuk Box office.

Pertama, cerita film ini diangkat dari sebuah urband legend penduduk setempat, tentang keangkeran sebuah rumah sakit jiwa bernama Gonjiam. Rumah sakit yang berdiri tahun 50an ini resmi ditutup tahun 1996, karena konon banyak pasien yang meninggal gak wajar.



Seperti suasana horor pada umumnya, rumah sakit ini berupa bangunan tua, gelap, lembab, tak terurus yang berdiri di wilayah perbukitan dikelilingi oleh hutan lebat.

Kedua, saking viralnya film ini beberapa sumber dari korea menjelaskan bahwa film ini tak hanya tayang di Korea tapi juga di 47 negara seperti, Amerika, Singapura, Australia, Malaysia, Jepang, dan negara-negara lain. Gak tahu deh di Indonesia tayang juga gak ya tahun lalu.

Ketiga, banyaknya youtuber-youtuber bermunculan menjadikan sutradara Jeong Beom Sik tertarik untuk membuat film yang related dengan gaya hidup dan pergeseran minat banyak penonton kekinian. Sehingga menampilkan aktivitas nge-vlog.

Yup, sepanjang film kita emang berasa nonton vlog para youtuber yang lagi jalan-jalan. Angle kamera yang dipake dalam film ini pun memang dari kamera mereka masing-masing.

Jadi, film ini berkisah tentang 7 orang vloggers yang tergabung dalam komunitas channel YouTube horor bernama Horror Times. Mereka 'uji nyali' ke rumah sakit Gonjiam untuk membuktikan keangkeran dan mitos-mitos rumah sakit ini.

Seperti vlogger pada umumnya, mereka nyari konten untuk live streaming supaya banyak yang nonton dan nge-like video meraka. Dan mereka bisa ngumpulin uang sebanyak-banyaknya dari acara ini.

Pencahayaan, angle kamera, setting lokasi, properti, ekspresi para pemain, semuanya natural. Beneran gak kayak nonton film. Tapi kayak nonton vlog itu tadi. Berasa nyata ikut bareng mereka.

Hiii serem bangettt... (kata keponakan saya yang nonton sambil tutup mata)

Saya bilang film ini emang keren. Suasana ceria saat mau berangkat, keseruan gank mereka yang mau hunting khas anak youtuber kekinian pun terasa pas.
Gak ada aktor yang jadi sentral banget, atau yang jadi pengecut banget, pembagian karakternya sesuai porsi.

Masuk ke story, ketika ke-enam hunter masuk ke rumah sakit. Suasana mulai menegangkan, gelap yang emang beneran gelap, gak ada cahaya sama sekali selain lampu kamera mereka sendiri, gak ada bantuan musik horor tapi feel-nya dapet.






Di awal, mereka masih bercanda dan saling nakut-nakutin. Sampe akhirnya bencana itu datang. Hal-hal yang mereka yakini cuma mitos mulai terbantahkan. Semua yang tadinya mereka jadikan topik bercandaan jadi tragedi yang sangat mengerikan... Dan... jeng jeengggg...

Seru sepanjang film, dan sangat seram menurut penonton yang penakut. Saya apresiasi dari semua lini. Filmnya keren.

Gak ada hantu yang nunjukin muka, gak ada scoring musik khas film horor apalagi kemunculan-kemunculan hantu yang ngagetin, tapi creepy-nya dapet. Emosi ketakutan mereka juga kerasa banget.

Dan suasana yang bikin greget juga ada. Ketika si kapten yang jaga ditenda, justru lebih sibuk ngurusin jumlah viewers dan likers live streaming youtube-nya di saat teman-teman di lokasi udah mulai beneran diteror hal mistis.

Buat yang suka horor, dan menganggap film horor itu horor, coba deh nonton film horor ini. Bagus.

Selain dari genre-nya (karena saya bukan pecinta film horor), saya beri nilai 8/10

0 Comments

Silahkan tinggalkan pesan di sini: