Aya Zahir
  • Home
  • About
  • Travel
  • Parenting
  • Review
  • Blogging
  • Portfolio

image by bingepost.com

 
“Oh My God…” (pake gaya bicara Janice)

Sudah di awal 2021 dan saya masih tetap menjadikan Friends sebagai tontonan wajib. Serial komedi lawas yang kerap saya tonton ulang di sela-sela jeda antara punya sedikit waktu luang, pusing dengan tumpukan kerjaan, dan masih bingung mau nonton drama/film/series apa lagi sebagai hiburan. Akhirnya ya balik lagi ke Rachel dan kawan-kawan.

Ada yang sama dengan saya?

Apa istimewanya serial Friends sehingga membuat sitkom ini digilai sepersekian persen masyarakat dunia, bahkan setelah lebih dari seperempat abad penayangannya?

Sebelum saya beberkan alasan pribadi kenapa sitkom ini masih tetap urutan teratas untuk disukai, flashback dulu ke masa awal penayangan, jalan cerita, pemeran utama, deretan penghargaan yang sudah mereka raih, hingga akhirnya tayangan ini dibeli Netflix di tahun 2018 silam.

Oke, mari kita bahas satu persatu.

F.r.i.e.n.d.s dibuat WarnerMedia dengan menggandeng David Crane dan Marta Kauffman sebagai penulisnya. Pertama kali mengudara di tahun 1994 hingga tahun 2004 selama 10 musim dengan 236 episode.

Dilihat dari jumlah session dan episodenya, udah ketebak dong, sebesar apa antusias penggemar dengan serial kocak ini, karena gak gampang membuat serial hingga ratusan episode dan bahkan bertahan sampai 10 tahun, kalau tidak ada dukungan dari penonton setia.

So, gak heran kalau serial ini memang worth to watch, dan ever lasting bahkan ditonton hingga 27 tahun kemudian sejak masa kejayaannya. Gokil ya!

image by hips.hearstapps.com

Cerita serial ini tuh simple banget, gak ada konflik aneh-aneh juga. Tidak juga didukung dengan aktor aktris terpopuler di masanya, atau plot yang rumit dengan sajian visual yang wah. Sama sekali enggak. Tapi kok bisa setenar itu ya?

Buat kita yang gak kenal budaya negara barat sana, hal-hal menyenangkan dan menyebalkan dalam kehidupan mereka digambarkan dengan sangat apik dan jelas. Membuat kita sedikit banyak tahu lifestyle sehari-hari anak gaul New York tahun 90an.

Dan, oh ya, para pengamat dan jurnalis Amerika serta warganya sendiri mengatakan bahwa serial ini benar-benar bisa menggambarkan dengan sangat baik gaya hidup budaya pop di negara mereka pada masanya. Jauh sebelum media sosial menyerang, tayangan reality show yang terlalu dibuat-buat untuk disebut sebagai ‘real show’, dan segala jenis suguhan hiburan yang berlebihan.

Baca Juga The Queen’s Gambit (2020), Salah Satu Miniseries Terbaik Netflix

Gank Rachel (Jennifer Aniston), Phoebe (Lisa Kudrow), Ross (David Schwimmer), Monica (Courteney Cox), Chandler (Matthew Perry), dan Joey (Matt LeBlanc) yang tinggal di Manhattan, New York, berhasil merepresentasikan kehidupan sederhana, natural, apa adanya, dan tentu saja ikatan jalinan pertemanan mereka yang so sweet dan setia banget, bikin penonton yang gak punya sahabat dekat tuh jadi envy sendiri.

Tentu yang menarik dari serial ini juga karena kisah romansa kocak, putus nyambung hubungan Ross dan Rachel bikin gemes dan geregetan. Tapi tetap kocak sih.

image by www.cheatsheet.com

Sejak pertama kali ditayangkan, Friends sudah ditonton lebih dari 50 juta penonton Amerika. Terlepas dari isu pro kontra tentang rasisme, isu sosial, hingga LGBT, faktanya serial ini banyak mendapat sambutan positif dari reviewer film, pengamat, hingga masyarakat luas.

Gak heran, kalau Friends mendapat 62 nominasi Emmy Award, didapuk sebagai salah satu acara terbaik dalam sejarah TV, masuk jajaran Greatest TV Guide of All-Time, hingga jadi best written TV series sepanjang masa. Kewl

Buat kaum milenial yang sekarang usia 30-an, pasti tahu banget tahun 1996 – 2005 lalu RCTI juga pernah memutar serial paling populer di dunia ini. Emang waktu itu belum ngerti-ngerti banget, karena usia SD harus nonton sitkom negara barat yang asing.

image by cdn.vox-cdn.com

Beruntungnya, Netflix dengan baik hati menggelontorkan uang 100 juta dollar Amerika untuk membeli hak siar Friends dari WarnerMedia, dan sekarang pelanggan setianya bisa nonton sepuas hati berulang-ulang, kayak saya.

Alasan saya pribadi kenapa menyukai serial ini adalah:

Natural

Seperti yang disinggung di awal, bahwa serial ini menggambarkan kehidupan sehari-hari enam sekawan sampai kemudian berkeluarga. Semuanya disuguhkan dengan acting, narasi, gambar, dan plot yang senatural mungkin. Gak ada drama lebay (ya namanya juga sitkom). Bahkan di sesi perdana, gaya busana pemain (terutama Phoebe) tuh jadulnya natural dan khas banget. Enak dilihat aja gitu.

Karakter Unik

Masing-masing fans Friends pasti punya dong tokoh favorite masing-masing? Karena semua karakternya unik banget dan gak ada yang dominan. Monica si perfectionist dan jago banget masak, Ross yang sering gugup, penyayang, dan bijaksana, Rachel si manja dan panikan, Joey yang genit, Chandler yang sarkas dan kekanak-kanakan, dan Phoebe yang paling aneh dan innocent. Semua warna karakternya kuat dan pas banget diperankan oleh mereka. Favorite saya? Semuaaaaa.

Friendship goal

Buat saya yang gak punya teman banyak, memiliki sahabat yang sedikit itu lebih penting untuk dimiliki di dunia ini. Saya bangga pernah punya sahabat sejak sekolah hingga sekarang sudah masing-masing berkeluarga, dan masih tetap keep contact. Emang gak se-deep persahabatan Monica and the gank sih, tapi yang namanya sahabat tuh emang punya arti penting dalam hidup. Ditambah keharmonisan Monica dan Ross sebagai dua kakak beradik yang ada dalam circle yang sama, uwuw banget.

image by www.thesun.co.uk

Becandaan yang Smart

Kalau kalian gak biasa dengan gaya humor barat mungkin akan ngerasa lame joke atau ‘apaan sih?’ gitu, tapi kalau sudah keseringan nontonin sitkom Hollywood tuh jadi ikut berasa banget gongnya . Terlebih penambahan efek laugh sound yang benar-benar pas dengan momen, gesture, ekspresi dan penangkapan gambar yang sesuai timing. Becandanya mereka tuh gak jayus, kadang ada dark joke dan sarkas tapi tetap smart dan kocak.

Cerita yang relate dengan kehidupan sehari-hari

Semua jenis cerita, film, serial, tayangan apapun yang relate dengan kehidupan harian tuh punya nilai plus untuk berhasil menggaet hati penontonnya. Dan Friends berhasil ada dalam posisi itu, gak failed. Lika liku pertemanan, percintaan segar yang gak lebay, hubungan dengan keluarga, karir hingga rumah tangga. Semua dosisnya pas, tidak berlebihan.

image by filmaffinity.com

Friends benar-benar berhasil menjadikan serial komedi situasi paling sukses dan abadi dicintai penggemarnya. Meski sekarang banyak series komedi baru modern yang lebih kekinian, tetap gak bakal ngegeser posisi Friends dan rasa cinta para fans untuk Ross dan kawan-kawan kan?

Buat yang belum pernah nonton, coba aja dulu satu episode, bakal nagih sampe ke episode 236 dan tetap bakal pengen ngulang. Percaya deh!

image by shutterstock

Untuk kembali pulih dan bugar setelah melahirkan, setidaknya Anda memerlukan waktu 6-8 minggu. Proses pemulihan itu kerap disebut dengan istilah periode postpartum.

Ada banyak perubahan yang akan Anda alami, mulai dari fisik sampai emosi sebagai bentuk penyesuaian menjadi ibu baru. Supaya lekas pulih, yuk, simak beberapa hal ini.

Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Melahirkan

Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan setelah melahirkan:

image by shutterstock


1. Istirahat yang cukup

Ini merupakan hal utama yang harus Anda perhatikan. Ketika setelah melahirkan, tubuh Anda akan merasa sangat lelah. Efek melahirkan, terutama ketika melakukan operasi sesar pasti masih akan terasa. Belum lagi kebiasaan baru untuk merawat dan menyusui si kecil.

Maka itu, Anda diharuskan untuk cukup istirahat. Usahakan untuk tidur siang setelah melahirkan bila bisa. Bila tidak bisa, coba tidur kapanpun anak Anda tertidur, Moms. Minta bantuan kepada suami maupun kerabat untuk membantu mengurus si kecil pada masa-masa awal pasca melahirkan.

Kenapa Anda diharuskan beristirahat cukup setelah melahirkan? Dikutip dari laman Momslyfe, kadar sitokin dalam tubuh Anda akan berkurang bila kurang tidur. Dampaknya, ibu baru yang kekurangan sitokin akan mudah sakit.

2. Perawatan kontraksi pasca melahirkan

Sebagian perempuan yang habis melahirkan bisa saja mengalami kontraksi. Anda bisa saja merasakan sensasi seperti nyeri haid yang teramat sangat dan mengalami perdarahan yang berlebih. Tapi jangan cemas, Moms. Hal itu normal terjadi. Kontraksi itu merupakan pertanda dari rahim Anda yang kembali ke bentuk semula sebelum hamil.

Agar rasa sakitnya berkurang, Anda bisa mengompres daerah perut Anda dengan air hangat. Namun bila rasa sakitnya tak kunjung berkurang dari hari ke hari, Anda disarankan untuk mendiskusikan kondisi ini ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

image by shutterstock

3. Tips atasi nyeri vagina

Bila Anda melewati persalinan normal, pasti akan merasakan nyeri pada vagina. Nyeri itu terjadi akibat adanya luka robekan atau sayatan pada jalur lahir si kecil. Nyeri itu biasanya akan berlangsung selama beberapa pekan, begitupun luka bekas sayatannya yang butuh beberapa minggu untuk kering dan sembuh.

Untuk mengurangi rasa sakitnya, coba gunakan bantal sebagai alas duduk supaya nyerinya reda. Jangan lupa konsumsi makanan tinggi serat dan rutin minum air putih agar Anda tidak mengalami konstipasi yang membuat Anda terlalu keras mengejan.

Jangan lupa juga untuk merawat bekas jahitan Anda dengan melakukan berbagai hal berikut:

  • Mengompres area luka dengan es batu yang dibungkus kain selama beberapa kali sehari maksimal 10 menit per sesi.
  • Membersihkan luka dengan air hangat dan memastikannya tetap kering.
  • Menggunakan air hangat untuk membasuh area vagina ketika buang air kecil.
  • Mengganti pembalut secara berkala, setidaknya 2-4 jam sekali agar terhindar dari infeksi.
image by freepick

4. Perawatan pasca operasi sesar

Luka sayatan bekas operasi sesar pasti akan terasa sakit di minggu-minggu pertama. Untuk mengurangi sakitnya, konsumsi obat pereda nyeri yang diresepkan dokter. Anda juga bisa menempelkan bantal hangat di sekitar luka agar terasa lebih nyaman.

Perhatikan posisi Anda ketika duduk dan berjalan. Usahakan agar postur tubuh Anda baik dan tidak menekan area perut secara berlebihan. Hindari juga mengangkat benda terlalu berat agar bekas operasinya tidak meregang terlalu kuat secara tiba-tiba.

5. Jaga kesehatan payudara

Payudara Anda akan mengalami perubahan pasca melahirkan. Ukurannya akan membesar dan akan mengeluarkan ASI. Untuk merawatnya, Anda bisa mengompres payudara sebelum dan sesudah menyusui si kecil. Pakai bra dengan ukuran dan bahan yang tepat dan nyaman untuk mengurangi rasa sakit di daerah dada.


 

Image by instagram.com/gnauhsnave/

Para pelancong yang sering bolak balik ke negara Singapura sudah pasti tahu atau mungkin pernah mampir ke Kampong Lorong Buangkok. Kampung terakhir yang masih berdiri asri di antara gedung-gedung pencakar langit dan kehidupan modern negara Singapura.

Salah satu tempat yang sangat ingin sekali banget saya dan keluarga kunjungi kalau balik lagi ke sini. 

Tahun 2020 lalu, seharusnya ada jadwal bertemu klien yang mengharuskan saya bisa terbang lagi ke Singapore (sekalian liburan tipis-tipis kayak orang bener pada umumnya). Kampung ini sudah masuk list tempat yang ingin disinggahi.

Qadarullah pandemi Covid-19 menghantam seluruh penjuru dunia yang mengharuskan kita semua (termasuk saya) untuk stay di rumah aja.

Boro-boro mau trip bisnis atau jalan-jalan ke Singapore, ke depan gerbang beli sayur aja harus WhatsApp dulu buat bikin pesanan dan izin security yang jaga 24 jam.

Alhamdulillah, dengan begitu budget nge-trip tahun lalu harusnya bisa jadi beranak buat jalan-jalan tahun depan. So, next keinginan buat mengunjungi Kampong Lorong Buangkok ini semoga bisa terlaksana. Ehe

Related Post Satu Hari di Singapore

Image by Kumparan

Balik ngomongin Kampung Lorong Buangkok, pasti sebagaian orang gak nyangka kalau di negara segemerlap dan semodern Singapore ada seonggok kampung kecil yang masih kental nuansa perkampungan.

Di antara hutan-hutan beton yang bisa dilihat di sepanjang jalan Singapura, ada 26 rumah kayu yang masih bertahan dengan kekhasan tradisional baik bentuk bangunan dan kebiasaan kehidupannya sehari-hari.




All image by instagram.com/gnauhsnave/

Rumah papan kayu, jalanan tanah, perabotan jadul yang masih digunakan harian, bahkan konon warga Kampong Lorong Buangkok masih pakai gosokan arang untuk menyetrika baju.

Area bernuansa tradisional itu memang selalu bikin kangen. Terutama buat masyarakat urban yang pernah menghabiskan masa kecil di daerah pedesaan. Jadi penasaran kan, kampungnya Singapore tuh kayak apa.


Image by www.instagram.com/ds.stelzchen/

Kekinian, Kampong Lorong Buangkok bukan cuma sekadar tempat tinggal. Salah satu rumah di sana sudah dijadikan tempat wisata resmi bagi para turis yang ingin melihat kehidupan warga Singapura zaman dulu.

Kalau berniat wisata ke Kampong ini juga kudu siapin budget lumayan. Satu grup wisata untuk tiga orang dikenai tarif SGD $200 atau sekitar Rp2.1 juta, waktu wisata juga terbatas cuma bisa Sabtu dan Minggu pagi doang.

Related Post Jalan-jalan di Singapore, Mending Pake Singapore Tourist Pass, EZ-Link, atau Standard Ticket?

Mau main ke kampung ini juga kayaknya gampang, tinggal naik MRT tujuan Stasiun Serangoon. Kemudian naik bus nomor 70 atau 103 dan turun di depan gereja St Vincent de Paul. Dari halte bis ini susuri jembatan menuju seberang kanal, dan sampe deh ke tujuan.

Ada yang pernah main ke sini?



Artikel pertama tentang diri sendiri di tahun 2021. Special sebagai hadiah ulang tahun pernikahan yang menginjak usia ke lima. Lima tahun itu usia yang sedang lucu-lucunya, sudah pernah melewati berbagai fase hidup menuju pribadi yang sedikit ‘lebih dewasa’ dibanding balita. Usia yang cukup untuk belajar jalan, berkali-kali jatuh, menangis karena luka-luka kecil, dan tertawa bahagia ketika menemukan sebuah momen menyenangkan.

Kemudian menjadi pribadi yang siap berlari menuju fase berikutnya, sedikit ‘lebih dewasa’ dari usia anak-anak.

Suami saya tidak suka membaca blog. Untuk itu saya menulis untuk diri sendiri, kemudian sederhana mengirim pesan dalam satu pelukan sebelum tidur “Selamat ulang tahun pernikahan, Suami!”

Dari hasil pernikahan yang baru seusia balita, ada banyak pembelajaran yang rasanya jauh lebih berharga dibanding 25 tahun hidup saya sebelumnya.

Pernikahan itu punya segala rasa. Bercampur aduk. Iya bahagia, iya bingung, iya pusing, dan iya karena ini adalah proses penyempurnaan separuh keimanan menjadi utuh. Tentu kalau pernikahan itu mudah, setan gak bakal nekad nongkrongin tiap hari di depan pintu pasangan yang sudah menikah. Mendoakan mereka berpisah, di setiap kali kaki suami atau istri melangkah keluar dari rumah.

Proses belajar tanpa batas akhir, memahami satu sama lain tanpa berhenti, saling menerima masing-masing karakter sama banyaknya.

Kemudian arah membawa ke sebuah titik, melewati momen menjadi orangtua. Orangtua baru yang banyak ketidaktahuan dengan masing-masing belum ada pengalaman. Sama-sama menerka dan mengira-ngira, mana pelajaran terbaik yang harus anak-anak terima.

Semakin rumit tapi juga seru.

Satu dua letupan kecil di ruang empat kali empat dinding ruang tidur, kami pastikan tidak pernah keluar atau terdengar ke luar dapur. Bisa. Dan sudah seharusnya begitu.

Related Post Pernikahan, Ternyata Tidak Sesederhana Itu Mencintai Seseorang

Kami memilih tinggal jauh dari lingkungan keluarga dan saudara. Supaya ketika bertemu hanya menyisakan sisi rindu. Kadang, kita perlu menjauh untuk paham bahwa keberadaan seseorang itu penting.

Meski ada beberapa hal di luar kendali. Segala hal yang terjadi dilakukan berdua, tidak bisa mengandalkan bantuan keluarga. Kondisi ini justru yang membuat kami semakin dewasa. Di usia pernikahan yang menginjak tahun ke lima.

Semoga kita semakin kompak, peace, love, and lebih gaul lagi. Semakin bisa mengikuti perkembangan zaman untuk membawa anak-anak ke pintu gerbang masa depan mereka masing-masing.

Semoga makin cepat dikasih tambahan bayi baru, dan saya bisa mewujudkan harapan bisa cuti tiga bulan.

Semoga tahun depan, (atau depannya lagi) kita semakin punya banyak tabungan jalan-jalan, semakin sering traveling bertigaan (atau ber-empatan), dan bisa merealisasikan mimpi untuk bisa bekerja sambil keliling ke luar negeri.

Semoga semua hal baik senantiasa memeluk setiap gerak, menaungi setiap langkah, dan membimbing setiap ucap yang terlisan.

Saya dan suami sebetulnya sempat lupa tanggal ulang tahun pernikahan. Karena bahkan ulang tahun kelahiran sendiri saja kami tidak pernah mengingat-ingat apalagi merayakan. Namun, setelah menikah, momen hari akad itu dirasa lebih penting dari tanggal lahir masing-masing. Karena setelah menikah setiap pasangan menjadi satu, tidak lagi satu-satu.

Lewat dua hari dari tanggal pernikahan, akhirnya ada yang ingat kalau “Oh iya ini hari ulang tahun pernikahan kita ya”

Sederhana. Hanya ada satu pelukan, tiga kecupan, dan banyak rasa syukur atas kebaikan semesta yang sudah menjaga kami berdua sampai di tahun ke lima. Semoga akan terus begitu sampai tahun tahun berikutnya. Sampai selamanya. Selama entah. Sampai waktu menentukan sendiri takdirnya.

Kemudian kita berjanji untuk diri masing-masing, bahwa akan terus saling menjaga, memahami lebih banyak lagi dan tidak berhenti untuk saling menyayangi.

Meski kamu kadang nyebelin, tapi percayalah rasa sayang saya lebih banyak dari ‘menyebalkan’ yang kamu punya. Sebaliknya, saya meminta maaf dan ridho banyak-banyak atas apa yang pernah saya lakukan dan katakan yang sekiranya pernah membuat kamu tidak suka atau tidak sengaja melukai.

Terima kasih, selamat mengenang hari pernikahan ke lima, suami!


Selasa, siang di tengah mendung

Ayazahir

 

 



Selain masa depan, kulit juga harus banget cerah, terutama di area wajah. Bukan demi untuk menggaet gebetan atau tebar pesona biar mantan ngajak balikan, lebih dari itu wajah cerah juga menstimulus otak untuk jadi lebih semangat dan ceria.

Bicara masalah kulit cerah, artinya bukan kudu putih ya. Tone warna kulit gelap juga bakal enak dipandang kalau terlihat cerah, gak kusam dekil tak terrawat.

Manusia normal, khususnya perempuan, merawat badan atau wajah itu selain untuk membahagiakan diri sendiri dan menyenangkan pasangan, juga menunjukkan bentuk rasa syukur pada pencipta kalau kita tuh sayang banget sama diri sendiri, dan semua anugerah yang udah Tuhan kasih.

Selain “pake air wudhu”, rahasia wajah cerah tuh beda-beda tiap individu. Tergantung merk skincare dan besar kecilnya budget perawatan. Nah saya, termasuk golongan orang-orang yang rajin perawatan dengan budget menengah ke bawah. Ya ga apa-apalah, yang penting pas dilihat suami, gak kering kerontang banget nih wajah.

Jenis kulit saya itu dulu normal to dry, seiring bertambah usia justru lebih cenderung ke normal, karena jarang yang kering banget sampe bisa jemur daleman. Cuma kalau emang pake skincare yang agak gak cocok, biasanya lebih ke kusam, pucat, atau ada sedikit beruntusan. Kurang terhidrasi dengan baik.

So, saya selalu nyobain skincare yang punya kandungan hydrating dan moisturizing, dan seiring usia yang sudah masuk early 30-an, wajib juga pake produk anti aging, untuk nyamarin kerutan.

Sebenarnya ada banyak banget kandungan yang harus dipake sama si mpunya kulit kering, mulai dari glycerin, hyaluronic acid, Cetyl Alcohol, ceramides, hingga lactic acid, yang konon bakal bantu menutrisi kulit yang kering dan kusam jadi glowing.

Tapi karena saya gak paham kandungan skincare, saya percayakan saja pada pembuat skincare terpercaya yang sudah meracik semua bahan-bahannya dengan sempurna dan mempersembahkan untuk kita para awam yang gak pengen kulit kering dan kusam.

Beberapa produk yang saya percaya bantu banget bikin kulit kering jadi lembab dan gak gelap, beberapa di antaranya adalah deretan skincare ini. Rutin saya pakai pagi dan malam, meski di rumah aja gak ke mana-mana, perawatan wajah dan badan buat saya agak sedikit wajib.

Berikut skincare routine yang saya pakai dan terbukti ampuh berantas kulit kering dan kusam.



First Cleanser

Saya salah satu penganut paham double cleansing sebelum memulai skincare rutin. Terutama kalau malam sebelum tidur. First cleanser saya biasanya micellar water, apapun. Kadang Garnier, Ponds, atau Bioderma. Harganya bervariasi, mulai dari Rp25.000 sampai Rp255.000-an, ngikutin budget yang lagi ada aja.

Face Wash

Beberapa bulan ini saya baru mencoba, dan rasanya gak akan ganti lagi ke lain hati setelah kenalan dengan salah satu face wash terbaik di antara yang pernah saya pakai sebagai double cleanser. Tadaaa… This is it “Cetaphil Gentle Skin Cleanser”

Pembersih wajah bebas sabun dengan pH-balanced ini salah satu best cleanser yang pernah saya pakai. Begitu diaplikasikan ke wajah tuh rasanya lembuutttt banget, gak bikin kering, rasanya si doi bisa ngebersihin wajah lebih detail, dan saya sangat suka karena tanpa sabun. Setelah di-apply ke wajah, digosok lembut selama satu menit, kemudian dibilas air rasanya suegerrrr banget. Gak bikin kulit kering justru bikin lembab. Selain untuk kulit kering, Cetaphil diklaim bisa untuk semua jenis kulit, bahkan bisa untuk kulit bayi.

Saking cintanya saya sama Cetaphil, sampai punya berbagai macam ukuran, buat di rumah, di tas, atau buat traveling. Secinta itu.

Harganya bervariasi

Cetaphil Gentle Skin Cleanser 59ml Rp55.000 - Rp65.000

Cetaphil Gentle Skin Cleanser 125ml Rp99.000 - Rp174.000

Cetaphil Gentle Skin Cleanser 250ml Rp149.000 - Rp205.000

Cetaphil Gentle Skin Cleanser 500ml Rp238.000

Tergantung lagi diskon atau normal hehehe

Toner

Next step, setelah tap tap wajah pakai handuk khusus wajah atau tissue sehabis cuci muka, langsung tuangkan toner ke kapas, dan diaplikasikan ke wajah dengan lembut. Untuk toner, saya punya dua toner kecintaan yang paling cocok, biasanya ganti-gantian yang mana aja oke.

Ada Hada Labo Gokujyun Premium Hyaluronic Acid Lotion atau yang lagi sering dipake sekarang adalah The Body Shop Vitamin E Hydrating Toner. Keliatan dong dari nama mereka berdua yang terpampang nyata, emang ampuh untuk menghidrasi kulit kering.

Dua-duanya enak banget dipake, meski punya kandungan yang beda. Kalau Body Shop lebih cair, sementara Hadalabo sedikit thick. Tapi di wajah saya, keduanya sangat bisa menghidrasi wajah dengan sempurna, gak lengket, gak bikin berminyak, sangat lembab, dan bikin wajah lebih kenyal. Keduanya juga punya kandungan untuk mencerahkan, meski gak seampuh serum karena tugasnya bukan itu.

Saya jatuh cinta dengan kedua toner ini, dan selalu kembali ke mereka kalau selesai coba product lain beberapa minggu untuk review. Belum ada yang ngalahin hydrating toner-nya.

Harganya cukup affordable dengan kandungan yang banyak dan bisa super awet sampai tiga bulan.

Hada Labo Gokujyun Premium Hyaluronic Acid Lotion 170ml Rp200.000 – Rp250.000

The Body Shop Vitamin E Hydrating Toner 250 ml Rp170.000 – Rp 185.000


Serum

Bisa dibilang saya jarang setia sama satu serum, tergantung kondisi wajah (dan budget) lagi butuh yang mana. Kekinian, karena emang lagi concern banget dengan product anti aging, saya lagi suka pakai serum dari Envy green. Beberapa product envy green tuh gak pernah salah, kandungan alaminya seolah emang dibuat untuk saya. Sebagus itu. Mulai dari krim, sunscreen, face wash, toner, sampai serum. Semuanya cocok. Wanginya enak, harganya juga gak mahal-mahal banget, bahkan masih oke di kantong mahasiswa.

Selain sunscreen dan night creamnya, saya juga sedang suka banget pakai Precious Anti Aging Serum with Apple Stemcell-nya Envy green. Klaimnya serum ini memang dikhususkan untuk usia 25 tahun ke atas karena punya kandungan anti aging untuk menyamarkan garis halus atau kerutan. Ke wajah juga bisa bikin halus, kenyal, dan lebih cerah.

Setelah pakai toner, saya aplikasikan serum ini ke wajah, dipuk-puk biar meresap, wangi aplenya calmingggg banget, seger, gak bikin lengket, cepat banget meresap, dan begitu megang pipi tuh kayak kapas halus banget. Seenak itu pakai serum ini, saya belum sampai satu bulan pakai serum ini, tapi belum ada niat buat pindah ke lain serum.

Kekinian saya juga kerap menambahkan eye serum untuk bikin mata lebih segar, dan menyamarkan lingkaran hitam bawah mata alias mata panda. Lagi, saya percayakan pakai produk Eye Bag & Dark Circle Reducer dari Envygreen. Lembut banget saat diaplikasikan ke area mata, gampang meresap, dan emang beneran bikin area mata jadi lebih sehat.

Harganya, ramah banget di kantong.

Precious Anti Aging Serum with Apple Stemcell ukuran 5gr Rp38.000, sementara untuk ukuran 20gr harganya Rp140.000

Dan untuk eye bag & dark circle reducer harganya Rp95.000 untuk 10 gram



Moisturizer

Sudah hampir dua tahunan ini saya masih betah pakai moisturizer dari Envy green dan Nature Republic Soothing & Moisture Aloe Vera yang segede gaban. Tugasnya emang buat kulit moist, lembab, gak kering, dan halus. Dua produk ini saya hampir gak pernah ganti. Udah pas banget di hati.

Related Post Review : Produk Envy Green Sebagus itu

Soft Moisturizing Cream dari Envy Green tuh salah satu produk terbaik mereka sih, selain sun screen-nya. Wanginya enaakk banget, cepat meresap, gak lengket di kulit wajah atau tangan, super melembabkan dan bikin kenyal. Love banget sama moisturizer dari envy green.

Kalau Aloe Vera Natrep biasanya saya pakai setelah maskeran, dioles banyak-banyak ke wajah tanpa perasaan. Adeeem banget kayak senyum gebetan. Doi punya banyak manfaat, bukan cuma buat wajah, bisa buat rambut, lotion, sampe bulu mata. Cuma seringnya emang saya jadikan moisturizer.

Efeknya buat saya sih emang jadi lembab aja gak bikin terlalu gimana-gimana, masalah mencerahkan atau bikin halus kayaknya emang bukan tugas dia atau gak works aja di saya.

Harga?

Soft Moisturizing Cream Envy Green 5gr Rp24.000

Soft Moisturizing Cream Envy Green 25gr Rp69.000

Nature Republic Soothing & Moisture Aloe Vera 300ml Rp 50.000 – Rp100.000 (ini belinya tergantung di toko mana, dapet diskon atau enggak. Hati-hati juga banyak produk palsunya)



Night Cream / Day Cream (Sun Screen)

Step terkahir dari rangkaian per-skincare-an duniawi yang saya pakai adalah krim siang buat pagi hari, atau night cream buat malam sebelum tidur. Dua-duanya wajib, no skip.

Day cream yang saya pakai ada dua product, dari white lab atau Envy green. Dua-duanya cocok banget di kulit, wanginya enak, keduanya punya tekstur beda, Envy Green (sun screen) agak lebih encer dan thick, kalau Whitelab lebih creamy banget. Dua-duanya gampang banget meresap dan di-apply ke wajah.

Whitelab lebih nempel di wajah, sementara sunscreen Envy Green seperti khas krim untuk tabir surya pada umumnya yang lebih terlihat glow, tapi beneran meresap

Kalau sedang di rumah aja biasanya saya cukup pakai Whitelab, krim siang dengan kandungan niacinamide, collagen dan punya SPF 20 PA++ yang cukup buat dipakai di dalam rumah aja.

Related Post Whitelab, Skincare yang Mengandung Niacinamide dan Collagen Pencerah Wajah

Sementara kalau butuh ke luar rumah saya aplikasikan sun screen Envy Green, yang memproteksi wajah dari sinar matahari lebih baik. Karena mengandung SPF lebih tinggi yang mampu menghalau  paparan sinar UV-A dan UV-B.

Udah deh jalan, no bedak-bedak club.

Malam hari, menjelang tidur saya tutup seluruh wajah dengan Night Extra Whitening dari Envy Green (lagi). Wanginya enak, teksturnya gak lengket, gak cair, gak creamy, light banget di-apply ke wajah. Langsung menyerap sempurna.

Biasanya saya juga saya selang seling dengan  Bounce Glow Overnight Mask untuk bikin kulit lebih sehat dan lembut. Masih dari envygreen, teksturnya lebih cair dari night extra whitening. Tapi lucu karena ada spoon kecil untuk mengambil produknya lebih mudah. Apply ke seluruh area wajah, biarkan meresap, dan siap untuk bobo cantik deh.

Harganya yang pasti gak bikin kantong jebol kok

Night Extra Whitening Envy Green 5gr Rp52.000

Night Extra Whitening Envy Green 20gr Rp143.000

Ultimate Sun Protection Envy Green 5gr Rp46.000

Ultimate Sun Protection Envy Green 20gr Rp130.000

Brightening day cream White Lab 20gr Rp59.000

Bounce Glow Overnight Mask 25gr Rp79.000

Sekali lagi skincare itu cocok-cocokan ya, gak harus yang mahal atau yang murah. Selain cocok di wajah, ya harus cocok di kantong juga. Jangan sampe wajah glowing, ginjal ilang.

 

 

Image by freepik.com

Mumpung masih pandemi yang mengharuskan kita gak usah ke mana-mana, atau setidaknya menghindari kerumunan dengan sengaja, mending nabung dulu aja.

Salah satu cara menikmati hidup dan mencari hiburan para milenial itu kalau gak belanja, makan-makan, ya jalan-jalan. Di usia yang masih punya cukup waktu luang, dengan keuangan yang (kebanyakan) sudah mulai mapan. Terlebih setelah lelah kerja setiap hari, quality time dengan keluarga kecil atau sekadar melepas lelah dengan pasangan itu dirasa perlu sekali.

Menghilangkan stress, membangkitkan semangat, mengurangi jenuh di kepala yang terlalu penuh.

Pun keluarga kecil saya. Gak masalah hanya sekadar plesiran ke Sentul yang cuma setengah jam dari rumah. Cari hotel atau guest house yang dekat area permainan anak buat staycation dua hari satu malam, yang penting jalan-jalan.

Tapi ingat netizen, traveling atau belanja online itu termasuk perilaku konsumtif yang kalau gak bisa kontrol budget, gak bisa menahan diri, atau cuma bisa ngabisin uang sesuka-suka, alhasil bakal bikin uang bulanan menguap entah ke mana, tak bersisa.

Apalagi saya penganut paham minimalis-ekonomis-modern, yang selalu ingin senang-senang, tapi budget masih jauh dari berlebihan. Ya harus pintar-pintar cari peluang dan bagi-bagi uang,

Related Post Indonesia Terancam Resesi. Bagaimana Caranya bisa Gajian Sebulan Lima Kali di Masa Pandemi?

Nah, jadi gimana dong caranya supaya kita masih bisa rutin jalan-jalan tanpa ganggu uang tabungan atau ngerasa bersalah banget, begitu pulang traveling kantong menipis sementara masih jauh ke tanggal gajian.

Selama hampir tiga tahun ini saya praktikan tips bagi-bagi uang agar tetap bisa liburan tipis-tipis, tapi juga gak ganggu budget investasi dan tabungan masa depan. So far semuanya berjalan dengan lancar. Jalan-jalan bisa, tabungan aman, investasi tetap jalan.

Begini tipsnya:



Image by freepik.com

Manajemen Amplop

Saya pernah menulis artikel bagaimana mengelola keuangan rutin bulanan, termasuk bagi jatah untuk jalan-jalan di sini.

Dan yup, it works. Setiap bulan saya selalu menyisihkan uang untuk tabungan hiburan. Jumlahnya menyesuaikan dengan pendapatan aja. Setidaknya 10-15% dari total pendapat keseluruhan saya sisihkan untuk budget hura-hura. Jangan maksa setiap bulan traveling, liat kebutuhan dan hasil tabungan juga.

Misal dalam dua bulan bisa terkumpul untuk cukup jalan-jalan ke Bandung, ya ke Bandung aja gak usah maksa buat pergi ke Jogja. Karena pasti budgetnya dua kali lipat dari tabungan yang sudah ada.

Atau kalau kebetulan sudah punya rencana, misal lagi pengen plesir ke Korea, tentukan goals-nya. Hitung budget keseluruhan, perkirakan harus nabung berapa perbulan, supaya bisa terkumpul saat berangkat di bulan kesekian.

Saya gak pernah simpan uang banyak di atm, karena biasanya suka gak tahan dipakai belanja online. Belum lagi kalau pencatatan uang keluar masuk gak jelas, yaa amsyong.

Itu kenapa saya selalu milih menabung di amplop. Dicatat detail keluar masuknya, diperkirakan cukup untuk pergi liburan ke mana. Amplop hiburan ini gak cuma buat jalan-jalan, bisa saja dipakai untuk makan-makan, nraktir keluarga atau teman, apapun yang sifatnya senang-senang.

Image by freepik.com

Cari Uang Tambahan

Karena hiburan itu sifatnya gak wajib (tapi perlu). Jadi saya tidak pernah sisihkan budget ini hanya mengandalkan dari pendapatan bulanan. Karena usia millennial punya pendapatan rata-rata yang sudah ngepas bagi-bagi untuk biaya makan, bayar tagihan air atau iuran, dan numpukin tabungan.

So, biaya hiburan itu kalau mau banyak ya cari pendapatan tambahan. Itu sebabnya selain mengandalkan gajian setiap tanggal 25, saya dan pak suami hobi nambah-nambah kesibukan dengan cari freelance-an sana sini. Yang ketika dikumpulin ternyata kadang bisa lebih dari pendapatan kantoran.

Related Post Dari Mana Freelance Writer Dapat Uang?

Uang sampingan inilah yang digunakan untuk hiburan, beli barang-barang yang kira-kira pengen banget tapi gak terlalu dibutuhkan. Buat nyenengin diri sendiri. Karena masing-masing diri kita butuh untuk dibahagiakan.

Terlebih lagi, buat jalan-jalan. Jadi, gak usah bingung ngambil jatah bulanan cuma buat jajan atau plesiran. Kan ada uang tambahan. Dengan begini gak ngerasa bersalah banget mau sesekali foya-foya bahagiain keluarga. Ehe.

Image by freepik.com

Manfaatkan Partner atau Klien buat Jalan-jalan

Traveling itu gak semuanya harus ngeluarin uang kok. Ada yang justru malah dapet bayaran.

Beberapa kali saya dapat klien yang punya tempat wisata atau minimal café di berbagai daerah. Privilege yang sering banget dirasakan itu ya bisa jalan-jalan, makan, bahkan nginep gratisan. Nah yang begini-begini nih yang kerap jadi incaran.

Siapa sih yang gak mau kerja sambil liburan. Jalan-jalan happy, dibayar lagi. Bangun link sebanyak-banyaknya, kenalan, jalin hubungan baik, pasti ada banyak rezeki dari mana aja yang gak disangka-sangka.

Ini tiga tips yang kerap saya terapkan dalam mengatur pola hidup seimbang, antara kerja terus, nabung / investasi gak putus, dan masih bisa rutin liburan.

Dengan begini, kerja makin semangat, uang terkumpul banyak, mau traveling gak perlu bingung mau pakai uang dari mana atau jurus kalimat "ntar ya nunggu abis gajian".

Karena tahun lalu kita #dirumahaja, harusnya tabungan jalan-jalan tahun ini lebih banyak dong ya. So, tahun ini mau traveling ke mana kita? 😊

 

Minggu, hari ke-10 di bulan Januari

Ayazahir

Image from Netflix

Film pertama yang saya review di tahun 2021, the most-watched scripted miniseries on Netflix : The Queen’s Gambit. Emang bener-bener must watch Guys, terutama buat kamu yang hobi atau suka sama permainan catur.

Catur.

Adalah ‘olahraga’ ter-boring yang saya tahu. Karena saya gak ngerti. Pernah sih dulu bapak saya ngajarin tentang permainan catur, tapi yaudah. Emang rasanya permainan ini khusus dibuat untuk kaum bapak-bapak yang lagi ronda, atau pria yang main ke rumah cewek bawa martabak, dan dengan sotoynya basa basi ngajak ‘calon’ mertua main, pura-pura serius, cuma buat ngambil hati si bapak biar diakui calon mantu.

Keringetan enggak, keren enggak, berisik enggak, diem aja gitu, topang dagu, mikir mau ngelangkahin kuda atau benteng ke mana.

Boring.

Terlebih ketika catur dibuat film. Terus kita mau nontonin orang main catur selama 7 episode gitu?

Sudah, sudah, makanya jangan suka komen aneh sebelum tahu apa-apa, kayak kebiasaan netizen aja. Coba tonton dulu aja 1 episode, lah kok nagih.

The Queen’s Gambit mengubah pandangan saya tentang catur yang garing. Bukan berarti kemudian ngedadak saya jadi suka main catur sih, tapi lebih ke “gokil ya, film tentang main catur doang bisa SEKEREN ini”. Jauh dari kata ngebosenin.

Yup, saya sampai stop nonton movie berikutnya sebelum reda dari kesukaan saya pada film ini. Sebagus itu. Pantes aja para kritikus film memberi pujian pada salah satu miniseries Netflix yang tayang Oktober 2020 lalu ini. Termasuk kecintaan mereka pada acting jenius tokoh utama Elizabeth Harmon, yang diperankan Anya Taylor-Joy.

Gak cuma kritikus film yang mengomentari dari segala lini, bahkan film ini juga mendapat sambutan positif dari komunitas catur dunia. Dari film ini konon meningkatkan minat publik pada permainan adu pion tersebut. Mungkin saya salah satunya.

Buat yang belum nonton, saya bakal spoiler sedikit, yang gak suka bocoran mending gak usah baca. Tapi menurut saya sih, tahu atau gak tahu jalan ceritanya film ini tetap sangat sangat keren.

Anyway, karena kita sama-sama tahu kalau Netflix gak pernah ngizinin penonton buat screen capture, so, saya foto aja apa yang saya tonton untuk gambar pendukung. Mudah-mudahan gak kena copyright atau ke-detect pembajakan.

Sinopsis singkatnya menceritakan tentang gadis yatim piatu jenius, Beth Harmon, yang dari kecil tergila-gila dengan permaian catur. Perjalanan hidupnya membawa ia jadi juara wanita pertama yang dinobatkan sebagai grandmaster catur dunia. Beneran Jenius.

Gimana gak jenius, Beth kecil usia 9 tahun bisa langsung tahu cara bermain catur hanya dengan sekali liat ketika doi gak sengaja mergokin penjaga panti asuhannya main catur sendirian di basement.

Tahu kalau Beth berminat dengan permainan catur, Mr. Shaibel, sang penjaga gedung pun mengajari Beth. Jadi setiap hari, diam-diam Beth dan Mr. Shaibel main berdua di rubanah, malah lebih sering bolos kelas gara-gara main catur.

the.queensgambitnetflix


Tiga kali diajarin, si Beth udah bisa ngalahin ‘gurunya’ sendiri. Sampai-sampai Pak tua penjaga sekolah bingung, nih anak pinter amat. Gak yakin sama kemampuannya, Mr. Shaibel pun ngundang salah satu guru catur sekolah yang juga teman komunitasnya. Dan, skakmat. Beth berhasil melawan mereka berdua sekaligus. Gak cuma mereka berdua, Beth kecil pun diadu sama 10 anak sekolah khusus catur tingkat SMA. Dan semuanya kalah. Padahal baru beberapa hari belajar. Merinding.

Singkat cerita, Beth diadopsi suami istri Mr. & Mrs. Wheatley, yang hidupnya ngaco abis. Hubungannya gak harmonis, yang berujung pak suami ninggalin istrinya dengan alasan ditahan di perbatasan dan gak bisa pulang. Padahal mah bilang aja kalau mau cerai ya, ribet amat.

Mrs. Wheatley si pecandu minuman beralkohol pun bingung, uang gak punya, kerjaan enggak ada, terus pake ngadopsi anak lagi. Mau dibiayain pake apa. Dia punya alasan untuk mengembalikan Beth ke panti asuhan. Tapi Beth punya ide kalau dia mau kerja sampingan aja buat cari uang.

Sebelum Beth benar-benar kerja sampingan, doi baca pengumuman di majalah kalau bakal ada turnamen catur yang berhadiah 100 dolar. Ohiya film ini berlatar di tahun 1950-an, so, uang segitu mah gede banget di masa itu.



Tentu saja Beth tertarik buat ikutan, tapi sayangnya doi harus bayar 5 dolar buat pendaftaran, dan dia gak punya uang, emaknya apa lagi. Terharu banget ketika Beth kirim surat ke Mr. Shaibel buat minjem uang 5 dolar, nanti kalau dia menang uangnya akan dikembalikan. Apalagi saat Beth dapet balasan surat pak penjaga gedung pantinya, dan dikirimin uang. Ikut senang.

Dari turnamen pertama hasil minjem itulah, nama Beth Harmon langsung mencuat. Tak terkalahkan. Mulai dari juara antar kota, se-Kentucky. Sampai kemudian mulai naik ke pertandingan-pertandingan berikutnya, di luar negeri.


Emaknya, Mrs. Whitley, yang asalnya mikir kalau ketertarikan Beth sama catur tuh gak jelas, justru jadi orang yang paling mendukung Beth. Merangkap jadi manager dan bendahara, doi nyari setiap turnamen di dalam dan luar negeri buat anaknya ikutan. Ngatur jadwal keberangkatan, booking hotel, ngitung budget, bohongin pihak sekolah kalau anaknya sakit meriang padahal ikut pertandingan. Meski ya emang tujuannya buat dapetin uang, tapi itulah jalan Beth yang akhirnya melangkahkan kuda caturnya sampai ke meja terakhir, jadi Grandmaster catur dunia.


Ada drama-dramanya, tapi sama sekali gak lebay. Ngalir gitu aja, perasaannya juga gak dilebih-lebihkan. Itu kenapa saya lebih suka drama Hollywood dibanding asia.

Baca Juga Review Becoming Jane, Kisah Cinta Tragis Penulis Jane Austen

Dan The Queen’s Gambit setingkat lebih gak lebay dari ke-gak-lebayan-an drama khas negara barat sana.

Justru sangat menyentuh ketika perasaan itu tidak diekpresikan berlebihan. Misalnya ketika Beth keingetan ibunya yang biasa nemenin lomba, gak nangis berdarah-darah, tapi saat ia tidur meluk baju Mrs. Whitley sambil merasakan kehangatannya, tuh kerasa banget sedihnya.

Apalagi saat Beth dengar kabar Mr. Shaible meninggal, asalnya doi biasa aja, kayak “Oh dia meninggal”. Beth santai datang ke pemakanan dan ‘iseng’ ngunjungin lagi panti asuhannya.

Om Scott Frank dan Allan Scott tuh emang kejam banget bikin cerita, bahkan gak pernah gitu berbaik hati memperlihatkan lagi kedekatan Beth sama penjaga sekolahnya setelah dia sukses. Padahal kan doi yang paling berjasa.

Tapi di ending, ketika Beth masuk lagi ke rubanah, tempat dia kecil pertama kali main catur sama Mr. Shaibel, Beth melihat dindingnya penuh tempelan artikel dari majalah dan koran yang semuanya tentang dia. Si jenius Beth Harmon yang mendunia. Termasuk surat ketika Beth minjem uang 5 dolar dan juga foto mereka berdua.





Cara Beth Harmon nangis mengekspresikan kesedihan yang ditahannya ngiris banget hati penonton. Temannya, Jolene, pake nambah-nambahin kata-kata “Kamu menahan sedihmu selama ini?" kayak gini lagi, kan nambah nyesek :(

Beth memang sempat tersandung problem ketergantungan obat penenang sama alkohol. Kalah dari grandmaster karena malamnya abis mabuk. Karir caturnya juga sempat acak-acakan, bahkan gak ikut turnamen karena kondisinya kacau balau. Hidupnya gak jelas.

Dan justru sadar setelah Mr. Shaible meninggal, semangatnya bangkit lagi, rasa sayangnya sama pelatih masa kecilnya yang buat dia pengen ngebuktiin bahwa pasti Mr. Shaible bangga kalau tahu dia bisa jadi juara dunia.

Ih kereennnn pesan-pesan tersirat yang gak perlu diomongin kayak gitu.

Pecatur yang jenius, dingin, arogan, egois, cuek, dan doi ternyata punya hati juga, hiks.

Perasaan cinta-cintaannya pun sama sekali gak lebay. Tapi sangat terasa ketika dia ketemu lagi dengan cinta pertamanya, Townes, di pertandingan terakhir di detik-detik doi jadi grandmaster. Kerasa banget aja gitu gemes dan happy-nya.

Saya mendadak jadi fans dadakannya Anya Taylor-Joy. Sejatuh cinta itu sama karakter Elizabeth Harmon.

the.queensgambitnetflix

the.queensgambitnetflix

Joy, kamu mampu menghidupkan karakter Beth Harmon sekeren itu. Dapet banget ekspresinya, gesture-nya, cara bicaranya, matanya, apalagi gerak tangannya yang khas nopang dagu pas lagi liat lawan mainnya kalau lagi main catur. 

Saya juga suka banget lihat Isla Johnston, Beth kecil, yang men-delivered sosok dingin Beth hampir sesempurna Anya Taylor-Joy. Aahh pokoknya suka.

IslaJohnstoninstagram

Kalo kata Kevin Curry "The level of awesomeness of their performance". Perfect.

Terakhir, saya cuma mau bilang kalau film ini sempurna. Sangat sempurna. Meski masih ada cerita yang belum selesai kayak bapaknya Beth yang gak jelas, tapi yaudahlah, ketutup sama keseluruhan story super keren dan acting para pemainnya.

Buat kalian yang hobi main catur sekaligus suka nonton film, coba deh nonton The Queen’s Gambit. Pasti makin sayang sama caturnya.

Saya aja yang gak suka catur, mendadak langsung SMS bapak, “Pak, ntar kita main catur yuk”

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

About Me

Suka menulis, rajin membaca dan gemar menabung. Aktif nge-Blog dari 2010.

Subscribe & Follow

Popular Posts

  • Whitelab, Skincare yang Mengandung Niacinamide dan Collagen Pencerah Wajah, Harga Murah
  • Why I don’t post a photo of my kid on Social Media?
  • Bebek Mak Isa, Nasi Bebek Terenak di Dunia
  • 5 Kolam Renang Terlengkap di Depok, Jawa Barat
  • 5 Snack Diet Murah di Indomaret, Alfamart

Blog Archive

  • ▼  2021 (9)
    • ▼  Maret (1)
      • Friends, Serial Komedi Terbaik Tahun 90an
    • ►  Februari (1)
      • 5 Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Melahirkan
    • ►  Januari (7)
      • Lorong Buangkok, Kampung Terakhir yang Wajib Dikun...
      • Selamat Ulang Tahun Pernikahan, Suami!
      • Skincare Routine untuk Kulit Normal, Bye bye Wajah...
      • Tips Mengatur Budget Jalan-jalan tanpa Ganggu Uang...
      • Movie Review : The Queen’s Gambit (2020), Salah Sa...
  • ►  2020 (47)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (16)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2019 (53)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (11)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (14)
  • ►  2018 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Februari (5)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2014 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2012 (61)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (11)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (11)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2011 (53)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (10)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (19)
    • ►  Juni (11)
  • ►  2010 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)

Part Of

Blogger Perempuan
1minggu1cerita

Teman Blogger

Subscribe to my newslatter

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Styling By Yanikmatilah Saja | Theme by OddThemes.

COPYRIGHT © 2020 Aya Zahir | Origin by OddThemes. Styling by Yanikmatilah.