Pride and Prejudice, Jane Austen. Roman Terpopuler Sepanjang Masa



Para pecinta novel roman, gak mungkin gak kenal nama Jane Austen. Karya-karyanya seperti Sense and Sensibility, Mansfield Park, Emma, Persuasion, dan Northanger Abbey.

Ilustrasi yang cantik, kutipan-kutipan indah sarat makna, penokohan karakter yang begitu tegas, penggambaran set yang jelas, dan alur lurus yang ringan tapi tetap tidak kehilangan pandangan penulis tentang sifat-sifat fitrah hidup manusia.
Kali ini saya akan review versi lebih lengkap dari novel terfavorite "Pride & Prejudice"

Baik, mari kita mulai

Identitas Buku

Judul : Pride and Prejudice
Penulis : Jane Austen
Penerjemah : Berliani Mantili Nugrahani
Penerbit : Qanita (PT Mizan Pustaka)
ISBN : 978-602-8579-54-4
Terbit : Cetakan V, 2011
Jumlah Halaman : 585

Blurb

"Sejak awal, perangaimu, keangkuhanmu, sikap acuh tak acuhmu, jadi landasan kebencianku kepadamu. Belum sebulan mengenalmu, aku sudah tahu kau adalah pria yang takkan mungkin kunikahi"

Di mata Elizabeth, Mr. Darcy tidak pernah menjadi sosok yang memesona. Baginya laki-laki itu angkuh, sombong, dan menyebalkan. Elizabeth membenci tatapannya yang merendahkan, cara bicaranya yang meremehkan, dan segala hal tentang bangsawan kaya raya itu.

Kebencian itu semakin bertambah ketika Elizabeth tahu bahwa Mr. Darcy telah melakukan hal yang menurutnya tidak bisa dimaafkan.

Butuh waktu lama bagi Elizabeth untuk memahami sisi lain dari Mr. Darcy dan menerima kenyataan akan kebaikannya yang tersembunyi. Dan, ketika akhirnya gadis itu menyadari perasaannya kepada Mr. Darcy telah berkembang menjadi cinta, dia pun jadi ragu, akankah dia bisa menebus prasangkanya yang sangat buruk pada laki-laki itu?
Lalu, akankah cintanya yang baru tumbuh itu akan menjadi sia-sia?

******************************************************

Review

Di sebuah desa bernama Longbourn, desa kecil di Inggris abad ke-19  hiduplah sebuah keluarga Mr. dan Mrs. Bennet dengan ke-5 anak gadisnya, Jane Bennet, Elizabeth Bennet “lizzy”, Mary, Catherine “kitty” dan terakhir Lidya.

Keluarga ini hidup sederhana, tapi karena mereka tidak dikaruniai anak laki-laki, maka -sesuai hukum warisan Inggris kala- itu seluruh harta warisan termasuk rumahnya, akan diwariskan kepada anak dari adik Mr. Bennet.
Mr. Collins-lah, sepupu ke-lima gadis itu, yang nanti akan dapat warisan keluarga Bennet jika ayah mereka meninggal.

Jane putri tertua keluarga Bennet adalah gadis tercantik di desa itu, kecantikannya pun diakui semua orang.
Lizzy adalah anak kedua keluarga Bennet, dia yang paling ceria, bicaranya spontan, tapi yang paling cerdas, lincah, dan menyenangkan semua orang.
Sementara ketiga adiknya yang lain lebih ke berisik, genit, susah diatur, kurang cerdas.

Suatu hari, tidak jauh dari kediaman mereka kedatangan seorang pemuda kaya raya yang menyewa rumah di Netherfield Park, tempat yang elite dengan rumah yang luas. Pemuda itu bernama Charles Bingley.

Sudah tradisi di Inggris kala itu, ketika ada pendatang baru, para tetangga datang berkunjung dan mengenalkan diri mereka. Mrs. Bennet menjadikan itu kesempatan, untuk menyuruh suaminya datang dan berniat menjodohkan salah satu putri mereka.

Suatu hari, Mr. Bingley mengadakan pesta rumah baru dan mengundang seluruh warga sekitar untuk pesta dansa. Tentu saja seluruh keluarga Bennet datang.

Di Netherfield Park ternyata tidak hanya ada Mr. Bingley, tapi juga ada kedua kakak perempuannya, 1 kakak ipar, dan 1 teman dekatnya yang bernama Mr. Darcy

Di sanalah mereka semua pertama kali bertemu. Dari awal Mr. Bingley sudah tertarik pada Jane gadis tercantik di desa itu. Mereka pun langsung dekat.
Sementara Mr. Darcy terlihat sangat dingin, angkuh, dan tidak bisa dekat apalagi dansa dengan siapapun, termasuk Lizzy yang saat itu mencari teman dansa.

Pertemuan pertama menyisakan kesan Mr. Bingley yang tampan, kaya raya dan sangat baik hati. Bertolak belakang dengan Mr. Darcy, pendeknya mereka tidak suka pada Mr. Darcy

Singkat cerita, di beberapa pesta lain, mereka akhirnya bertemu lagi. Di sana makin terlihat kedekatan
Mr. Bingley dan Jane, dan jelas terlihat juga kalau Mr. Bingley jatuh cinta pada Jane.
Tanpa sadar, Mr. Darcy mulai menyadari kecantikan Elizabeth juga kecerdasan dan keceriaannya.

Di sisi cerita yang lain, desa mereka juga kedatangan sekompi prajurit yang bermarkas di Meryton. Dan ketiga putri Mr. Bennet rajin berkunjung ke sana, tentu sambil genit-genitan dan berharap dapat perhatian prajurit.

Pada suatu hari Mr. Collins berkunjung ke rumah keluarga Bennet. yang tentu saja disambut tidak suka keluarga Bennet, karena mereka berpikir Mr. Collins sudah akan merebut warisan.
Mr. Collins selama ini menjadi seorang pendeta yang diangkat oleh wanita kaya bernama Lady Catherine de Brough. Dia datang ke Longbourn untuk mencari istri, dan berniat untuk menikahi salah satu putri keluarga Bennet supaya harta warisannya masih jatuh ke tangan putri mereka.

Mrs. Bennet sangat lega, dan langsung menjodohkannya dengan Elizabeth, karena dia yakin Jane akan dinikahi Mr. Bingley yang sangat kaya raya. Mr. Collins pun melamar Lizzy, tapi Lizzy menolak lamaran Mr. Collins karena dia tidak cinta.

Mrs. Bennet marah dan menganggap Lizzy sangat bodoh. Namun ayah mereka justru setuju ketika Lizzy menolaknya, dan membebaskan putrinya untuk menentukan calon suaminya sendiri.

Setelah  ditolak Lizzy, Mr. Collins akhirnya menikah dengan Charlotte Lucas, sahabat Lizzy. Dan membawanya ke Hunsford.

Terungkap, alasan menolak Collins, ternyata Lizzy menyukai Mr. Wickham, salah satu prajurit di Meryton. Dan mereka sering bertemu dan masing-masing berbagi kisah hidup.

Suatu hari, ketika Lizzy sedang berbincang dengan Mr. Wickham, mereka bertemu Mr. Darcy. Lizzy melihat Mr. Wickham dan Mr. Darcy saling terkejut ketika bertemu.

Setelah Mr. Darcy pergi, Mr. Wickham bercerita bahwa ia sangat kenal dengan Mr. Darcy, karena  Mr. Wickham adalah anak pembantu keluarga Mr. Darcy. Setelah ayahnya meninggal Mr. Wickham dianggap anak angkat oleh ayah Mr. Darcy, mereka dibesarkan bersama sejak kecil.

Namun setelah dewasa dan ayah Mr. Darcy meninggal, tiba-tiba Mr. Darcy menjadi sangat jahat, dan ia semakin marah ketika Mr. Wickham diberi warisan oleh ayahnya.  Wickham pun diusir Mr. Darcy, hingga ia terlantar dan menjadi prajurit rendahan.

Lizzy jelas semakin membenci Mr. Darcy, ia tidak heran lagi dengan sifatnya yang angkuh, dan sombong. Dan mengutuk Mr. Darcy

Singkat cerita, Mr. Bingley, saudaranya dan Mr. Darcy kembali ke London, meninggalkan Netherfield Park. Meninggalkan Jane yang patah hati. Mereka pergi tanpa alasan jelas.

Beberapa bulan kemudian, Jane pergi ke rumah bibinya, Mrs. Gardiner di London. Ia berharap bisa bertemu dengan Bingley, meski tidak sama sekali.

Sementara itu, Elizabeth main ke rumah Charlotte dan Mr. Collins di Hunsford, dan diundang makan malam di Rosing oleh Lady Catherine de Bourgh. Tak disangka ia bertemu Mr. Darcy di sana, yang ternyata Lady Catherine adalah bibinya.

Di Rosing, Lizzy mulai melihat karakter Mr. Darcy yang lain, beda, lebih lembut, hangat, dan sangat ramah. Tapi Lizzy mendengar bahwa Mr. Darcy lah yang menghasut Mr. Bingley menjauhi Jane dan pulang ke LondonLizzy terkejut, heran sekaligus semakin benci.

Suatu hari, secara tiba-tiba Mr. Darcy datang ke Hunsford untuk menemui Elizabeth. Tidak disangka ia menyatakan cinta pada Lizzy, ia tidak bisa lagi memendama perasaannya, perasaan suka dan cintanya sejak ia bertemu pertama kali.

Tentu saja Elizabeth kaget, sekaligus marah mengingat kejahatan2 Darcy.
Lizzy menolak Darcy dengan marah.
Ketika Darcy bertanya kenapa Lizzy sangat marah dan menolaknya, Lizzy menceritakan sifat dan perbuatan jahat Darcy.
Darcy pun terkejut dan keluar rumah dengan kecewa.

Tidak lama, muncul surat dari rumah Lizzy bahwa Mr. Wickham telah melarikan adiknya Lidya, untuk diajak kawin lari. Lizzy pun pulang ke rumahnya, kondisi rumah kacau, ayah mereka pergi mencari Lidya berhari-hari.

Akhirnya, Lizzy tahu kalau Mr. Wickham ternyata berbohong tentang kejahatan Mr. Darcy, bahkan Mr. Wickham punya hobby mabuk2an, hutang di mana-mana, dan selama ini Mr. Darcy lah yang terus membayari hutang Wickham.

Hingga akhirnya Mr. dan Mrs. Gardiner mengabarkan bahwa Lidya dan Mr. Wickham ditemukan di London, dan mereka sudah menikah. Keluarga Bennet senang sekaligus heran, siapa yang menemukan dan mengurus pernikahan mereka dengan biaya mahal.

Akhirnya Lizzy diberi tahu bibinya, Mrs. Gardiner, kalau Mr. Darcy yang mengurus semuanya. Lizzy pun semakin merasa bersalah.
Di saat ia mulai mengakui perasaanya kalau ia jatuh cinta pada Mr. Darcy, tiba-tiba Lady Catherine datang, menghina Lizzy dan memperingatkan untuk jangan pernah bermimpi jadi istri Mr. Darcy, karena ia sudah dijodohkan dengan putrinya Miss Catherine de Bourgh.

Bagaimana cara Elizabeth menebus kesalahannya pada Mr. Darcy?
Bagaimana ia menghadapi ujian cintanya?
Apa alasan Mr. Darcy memisahkan Mr. Bingley dengan Jane?
Bagaimana kemudian mereka akhirnya bersatu?

Dan kejutan-kejutan lain dalam cerita ini terasa nyata, tak terduga, natural, dan sangat indah.

****************************************************

Quotes/kalimat favorite

Elizabeth : "Bagaimanakah awalnya?"
Mr. Darcy : "Aku tidak ingat kapan tepatnya, atau di mana, atau kejadiannya, atau kata-kata yang menjadi pemicunya. Itu sudah lama berlalu. Tiba-tiba saja aku sadar bahwa aku mencintaimu." )halaman 572)

"Memiliki teman perjalanan yang cocok, adalah suatu hal yang menyenangkan" (hal. 362)

Tokoh-tokoh

Elizabeth (Lizzy), Jane, Darcy, Bingley (Charles), Catherine (Kitty), Lydia, Mary, Mr. Bennet, Mrs. Bennet, Wickham,  Charlotte Lucas, Miss Bingley (Caroline), Lady Catherine de Bourgh, Miss de Bourgh, Mr. Gardiner, Mrs. Gardiner

(Ada masih banyak nama lain, tidak saya cantumkan dalm review)

Watak
1). Elizabeth ; ceria, peduli keluarga, polos dan suka berbicara apa adanya (blak-blakan/terus terang)
2). Jane ; Bijaksana, anggun, berprasangka baik terhadap orang lain, tidak pernah mengeluh, tulus, dan suka memuji
3). Darcy ; sedikit angkuh, menyebalkan, acuh tak acuh, arogan, dingin, pemilih, baik hati, sopan, rendah hati, penuh perhatian, romantis dan rela berkorban demi orang yang dicintainya
4). Bingley ;  sopan, menyenangkan, bijaksana, ceria, ramah, terbuka dan luwes
5). Mr. Bennet ; peduli dengan keluarganya dan sikapnya kadang tidak konsisten
6). Mrs. Bennet ; berpengetahuan sempit, bertemperamen angin-anginan, peduli dengan putri-putrinya
7). Wickham ; sembrono, boros, tidak jujur, namun pembawaan bicara dan sikapnya menyenangkan
8). Lady Catherine de Bourgh: congkak, arogan, dingin, menganggap orang lebih rendah dan bersikap diktator.



4 Comments

  1. Kisahnya kayak di komik2 ya pemuda tampan kaya raya dan gadis miskin. Apakah kental dengan romanticnya kak? Aku lama2 penasaran sama buku ini hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua romance yang cinta-cintaan pria kaya dan gadis miskin kayaknya emang kiblatnya dari cerita ini deh hahaha

      Novel ini emang romatic banget. Tapi kalo ga suka novel klasik apalagi klasik terjemahan, mungkin kurang suka, entahlah hehe

      Hapus

Silahkan tinggalkan pesan di sini: