Pernikahan dan kehidupan baru berawal

Pernikahan hari ke-19
(Berasa sitkom TMG NET.)

Saya tidak memiliki ingatan yang kuat, -selain mengingatmu sebanyak ini (iya, saya selalu berlebihan ketika menulis perasaan sayang)-, itu sebab saya menulis. Karena kelak sepuluh, duapuluh, tigapuluh tahun ke depan saya akan mampu mengingat semuanya dengan membaca.

Memasuki minggu ketiga pernikahan kita, ada banyak hal yang selalu ingin saya ingat setiap hari, setiap kesempatan. Menikah itu hanya butuh keberanian masing-masing pada awalnya, setelah itu kita kemudian berjalan bersama-sama, beriringan.

Kamu yang berani melamar saya, mengajak saya menikah, yakin dan percaya bahwa saya adalah perempuan yang bisa kamu pertanggungjawabkan hingga akhir, dan di kehidupan berikutnya.
Pun saya, berani meng-iya-kan ajakan kamu, percaya bahwa kamu adalah lelaki yang mempertanggungjawabkan saya hingga akhir, dan di kehidupan berikutnya.

Kemudian, sampai pada hari ini. Hidup bersama di rumah kontrakan kecil yang hanya cukup untuk tidur, masak, mandi, jemur pakaian, tempat membaca dan space luas untuk kamu MAIN GAME. Oke yang terakhir ini area penting, karena saya selalu ingin membuat kamu nyaman.

Hari yang selalu hangat, meski kadang saya yang ada ngambeknya, karena kamu yang kadang gak peka (iya, masalah cowok-cewek kekinian semacam itu masih ada kok). Tapi selalu tidak berlangsung lama, karena kamu yang tidak pernah membiarkan dingin ini menjadi beku.

Kamu tidur, saya membaca buku. Kamu main game, saya membaca buku. Saya memasak, kamu main game. Saya mencuci baju, pel lantai, cuci piring, kamu main game. Nonton running man dan the return of superman bareng, bercanda, mengkhayal sampai lelah.Terus berulang-ulang semacam itu,  seruuu.

Hari yang seru ini selalu kita tutup dengan tidur nyenyak, tanpa beban. Salah satu hal terfavorite saya adalah sebelum tidur. Saya yang pura-pura menutup mata di dekapan kamu, doa-doa ringan menjelang tidur selalu kamu bisikkan tepat di telinga dan ditiupkan lembut ke kepala, hangat.

Selalu ada cinta yang ingin saya hidupkan setiap kali membuka mata dan melihat kamu masih terbaring lelap. Di detik ke sekian, kamu terbangun dan menyadari saya menatapmu lama. Sholat subuh berjamaah, tadarusan bersama, ritual rutin yang selalu diakhiri dengan cium tangan dan kecupan di dahi saya. Tidak pernah ada subuh yang kita lewati kosong, dingin, dan diam. Saya ingin selalu seperti itu sampai kelak, sampai selama entah.

.:Tuhan, saya mencintai lelaki ini dengan amat sangat. Bisik saya di setiap sujud:.


0 Comments

Silahkan tinggalkan pesan di sini: