Tanah itu masih basah, ketika kudekati perlahan
Taburan bunga tercium harum, saat aku duduk menyentuh nisannya
Ada yang bergetar
Bersamaan dengan suara yang tercekat
Tatapan tak bertujuan
Memandang yang tak terlihat
Derap langkah kaki pelayat menjauhi pusara yang terkubur dalam timbunan luka
Aku tak lagi terisak
Tangispun tak bisa tertumpah
Hanya memandang bersama diam
Di bawah gundukan tanah yang masih basah
Harapanku hilang bersama cintanya
Andai boleh aku berlebihan dalam ucap
“tak ada lagi guna aku hidup di dunia ini”
Karena satu-satunya alasan untuk tetap bertahan kini tak lagi bernyawa
Selamat istirahat, cinta
0 Comments
Silahkan tinggalkan pesan di sini: