Aya Zahir
  • Home
  • About
  • Travel
  • Parenting
  • Review
  • Blogging
  • Portfolio
instagram.com/oseyostreetfood/

Akhirnya review makanan juga. Keliatan banget udah lama gak pernah jajan di luar.
Bisa dibilang sejak dunia dihantam Corona akhirnya ini pertama kalinya jajan di luar rumah lagi. Pun hanya di dalam komplek. Seperti biasa resto yang pertama dituju adalah Korean Barbeque. 

Dan, ya, ada Korean Street Food baru di komplek Grand Depok City, cuma selangkah dari rumah. Lumayan kan gak harus pergi jauh-jauh cuma buat makan daging panggang ala drama Korea.

Namanya Oseyo Street Food. Tempatnya emang gak besar, paling hanya cukup sekitar 10 keluarga kecil dalam satu waktu. Apalagi ketika suasana social distancing, gentian deh paling banyak 4 keluarga aja sekali makan bareng.

Pertama kali ketika melihat stand makanan korea kaki lima ini, pasti yang menarik perhatian adalah harganya. Terpampang di banner besar "Ber-4 Cuma Rp99.000", wah serius nih?

Sebagai emak-emak doyan makan dan penganut paham minimalis-ekonomis-modern, sudah pasti ini sangat menarik perhatian. Cobain aahhh

Akhirnya datang dengan suami, anak, dan pengasuh anak saya, pas dong ber-empat. Kirain emang harus berempat baru bisa dapet paket 99 ribu, kayak restoran BBQ all you can it lain. Ternyata tidak.

Di sini bukan restoran dengan menu all you can it. Kita emang bisa bebas pilih menu paket apapun, tidak berpengaruh pada jumlah tamu yang datang, tapi semua menunya sudah disiapkan per-porsi. Artinya kalau mau nambah ya bayar lagi.

Karena bawa suami yang porsi makannya unlimited, ya jelas dong nambah beberapa kali. Ehe.

Mulai review aja deh!




Exterior & Interior

Berhubung ini jajanan pinggir jalan, emang tempatnya pun berupa tenda street food aja, dihiasi lampu-lampu cantik bergelantungan di setiap titik tepian tenda.

Di dalamnya, tersedia beberapa meja dengan pilihan empat kursi terpisah atau dua kursi permanen. Dengan sudah tersedia kompor lengkap dengan tabung gas 3kg-nya di tiap meja. Iya. Pake tabung gas yang kalau becandaan gank saya sih “tabung gas rakyat subsidi.

Jangan ngaku orang kaya deh kalo di rumahnya masih pakai tabung gas hijau 3 kiloan. Di rumah saya juga begitu.

Karena street food ini letaknya tepat di pinggir jalan Boulevard Grand Depok City, beneran mepet ke jalan raya. Otomatis emang kudu extra sabar makan di sini, jangan berharap merasakan nuansa nyaman dan tenang (namanya juga street food). Hati-hati untuk keluarga yang bawa kecil super aktif, takutnya pas lagi enak panggang ayam, anaknya nyelonong ke jalan.

Perhatikan juga setiap spot kursim dan meja, harus benar-benar yakin bersih. Kalau masih berdebu panggil kakak waiters-nya untuk minta disemprot disinfektan dan dibersihkan berulang. Bukan cuma karena takut bekas pengunjung sebelumnya, tapi lagi-lagi karena ini resto pinggir jalan semi terbuka, udah pasti debu-debu gampang banget nempel di tiap sudut. So, be aware guys!

Tapi di sini disediakan juga wadah dan air buat cuci tangan kok. 


Menu
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, resto ini menyediakan paket makan berdua dan ber-empat khusus dine in. Kalau mau ada additional ya bayar menu tambahan, yang boleh refill sesuka hati cuma air putih sama lettuce doang. Lumayan lah makan daging sama sayur banyak lama-lama juga kenyang, hehe.

Untuk makanan utama, Oseyo menyediakan paket berdua dengan menu 1 porsi daging, 1 porsi ayam, dan 2 porsi nasi putih. Tentu include saus, sayuran, dan air putih ya.

Ada juga pilihan paket berempat yang terdiri dari 2 porsi daging, 1 porsi ayam, 1 porsi sosis, dan 4 mangkuk nasi. Untuk extra nasi dikenai biaya Rp3.000 aja.

Kalau menu paket masih kurang, tenaang, kamu juga bisa nambah menu daging sapi, ayam, udang, sosis, atau cumi. Harganya masih ramah di kantong kok, kalem.

Buat kamu yang suka ramyeon, bisa order dengan pilihan sup kimchi atau tulang sumsum. Harganya sama, cuma beda kuah, ditambah topping telur. Menurut suami saya sang pecinta ramyeon, rasanya sama kayak ramyeon korea semacam Shin Ramyun atau Gekikara Ramen, yang dijual di Ind*maret – Alf*mart gitu. Artinya tidak terlalu spesial secara rasa, tapi lumayan lah harganya juga gak mahal.

Kalau mau bawa ke rumah, bisa juga nih pesan Nasi Bulgogi yang emang khusus buat take away. Cuma saya belum nyoba, jadi, no comment.

Selain menu utama, ada pilihan side dish yang bisa juga buat camilan. Ada Kpop Chicken, Tteokbokki, Dimsum, dan Korean Fishcake. Harganya masih terjangkau banget, soal rasa, belum nyobain semua, tapi ya masih ramah di lidah Indonesia, alias belum ada Korea-koreanya. 

Pilihan minuman yang disediakan standard lah, ada Teh manis-tawar, Thai tea, Ovaltine Swiss, atau Aqua botol. Udah segitu aja.






Rasa
Jangan expect daging-daging di sini rasanya macam Wagyu, Australian beef ala Hanamasa atau Hachi Grill Guys, karena memang masih citarasa lokal semuanya. Mungkin bumbunya aja yang ada sentuhan ‘Kokoreaan’. Ayam dan daging yang disajikan sudah di-marinate dengan bumbu sejenis gochujang, ditaburi biji wijen dan irisan bawang daun.

Baca Juga Nih Shabu Hachi Margonda Depok, Enak, Lengkap
Tinggal nyalain kompor, panggang deh. sambil nunggu daging matang, bisa lah ngobrolin masa depan dulu sama pasangan. Kalo jomblo, ya berdoa aja mudah-mudahan ada customer lain yang tiba-tiba datang dan gak sengaja nyenggol meja, maaf-maafan, kenalan, langsung diajak ta'arufan. Oke baik kembali ke tentang rasa.

Rasanya dagingnya ya biasa aja, seperti kita beli beef slice di supermarket dan masak sendiri di rumah. Tidak terlalu istimewa tapi bukan gak enak juga. Intinya nothing special but worth to buy lah untuk harga segitu. Kalau masih kurang kenyang ya tinggal refill aja terus dagingnya sampe begah, dan minum air putih  mupung gratis sampe kembung.

Ohya karena ini bukan restoran all you can it, jadi gak ada batas waktunya juga. Ya tapi sadar diri aja kalau emang hidangan udah abis di meja dan gak order menu tambahan tapi masih duduk di situ aja. Geser kali bos, gantian sama yang lain, hehe.

Buat kamu warga Grand Depok City dan sekitarnya yang pengen nyobain makan Korean BBQ tenda kaki lima yang murah meriah, silakan datang ke:

Oseyo Korean Street Food
Ruko Aster, Blok C No. 25
Jl. Boulevard Grand Depok City, Sukmajaya, Depok
Buat yang di Bandung, ada juga di Setiabudi.
Restoran ini buka Selasa-Minggu : 3PM-9PM Senin Libur (area Depok) 11AM-9PM(BDG)

Kunjungi Resto All You Can It lain nih:
Yorichi, Makan Minum Sepuasanya Cuma Rp 100.000 di Depok
All You Can It BBQ "Jan-Je Sapi Depok" Cuma 99 Ribu


Breaking News:

“Sri Mulyani Pastikan Indonesia Resesi”

"Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan ekonomi nasional resesi pada kuartal III-2020. Hal ini disampaikan setelah Kementerian Keuangan merevisi perkiraan angka pertumbuhan ekonomi tahun ini dari minus 1,1% hingga positif 0,2% menjadi minus 1,7% sampai minus 0.6%."


Baca berita ini, berbagai macam pikiran masuk dalam masing-masing kepala dan dapur rumah tangga siapa saja.

Jadi gimana? Apa yang harus kita lakukan?


Sudah tiga teman saya yang akhirnya melepas Sebagian harta kepunyaan yang memang masih dalam status hutang. Gak sanggup bayar cicilan. Sebagian lain, bahkan banyak orang yang di rumah pinggiran kota mencari pekerjaan apa saja, asal bisa makan.


Banyak banget yang butuh bantuan. Lalu bagaimana kita? Apa yang harus kita lakukan?


Ada beberapa type orang di masa sulit semacam ini, salah tiganya:

Berada di zona aman, acuh, tak peduli

Berada di zona empati, ringan berbagi

Berada di zona merah, butuh bantuan dari mana-mana, jual itu dan ini.


Memasuki bulan ke-sembilan di penghujung tahun 2020. Banyak yang menyebut ini adalah salah satu tahun tersedih, tahun segala sesuatu berubah tidak seperti apa yang pernah dibayangkan. 

Sepakat. Dunia dihantam virus Corona, yang menumbangkan berbagai macam bangunan rencana, mengubah kebiasaan, menghentikan karir, hingga meniadakan nyawa.


Tapi beginilah hidup, apapun yang terjadi. Jangan hanya sibuk mencari penyebab apalagi menyalahkan berbagai macam pihak. Qadarullah, semua yang terjadi atas izin Allah.


Udah lah, jangan kebanyakan mikir yang sedih-sedih. Dunia ini luas banget brader, sister, perluas langkahnya, perlapang sifat sabarnya, perbanyak rasa bersyukurnya.



Anyway, di sini saya mau menulis dari mana sumber untuk mengumpulkan uang lebih selama pandemi. Untuk apa sih uang banyak? Uang kan gak dibawa mati.


Iya, tapi manusia hidup tetap butuh uang banyak, dengan begitu bisa membantu orang lebih banyak. Tahu kan rasanya nikmat memberi? Nagih.


Belum lagi kebutuhan dan keinginan harian yang kadang emang selalu ingin diwujudkan. Makanya saya hoby nyari kesibukan buat kerja, kerja, kerja.


Berawal dari sebuah percakapan:

Q: "Kamu tuh suka banget kerja ya?"

A: "Banget" (saya mengangguk sambil mengunyah ricebowl creamy mushroom)

Q: "Apa alasan terbesar kamu punya banyak uang?"

A: "Supaya saya bisa membantu lebih banyak orang" (jawab saya singkat sambil membetulkan letak kacamata)

Q: "Pernah risih dengan pandangan orang yang sebelah mata?"

A: "Pernah banget. Manusiawi. Tapi itu dulu sekali. Sebelum saya menyadari kalau orang2 yang benar2 peduli selalu mendukung apapun yang saya lakukan. Kalo yang bicara orang luar apalagi yang baru kenal, who cares".

Q: "Terus gimana caranya nyari uang lebih banyak?"


Nah ini.


Saya akan membahas bagaimana cara saya menggali sumber mata uang supaya bisa gajian sebulan lima kali, selama pandemi.


1.      Gaji karyawan tetap

Beberapa teman yang baru kenal di komunitas, banyak yang menganggap saya sudah full time content writer. Padahal sehari-hari saya punya pekerjaan tetap sebuah media yang merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara di bidang telekomunikasi yang diklaim terbesar di Indonesia. Namanya anak buah perusahaan, ya sudah pasti gajian tiap bulan. Saya masih masuk jajaran para penghamba tanggal 25.



2.      Freelance Content Writer, Blogger

Di sela kesibukan saya sebagai seorang karyawan, seorang istri, dan seorang ibu, dengan kekuatan rembulan untuk mengatur waktu seefektif mungkin. akhirnya saya bisa mengambil banyak kesempatan untuk nulis freelance. Ada yang gaji perbulan, ada yang per-project. Ada dua website yang saya buatkan konten dan sudah digaji bulanan, dan 1 website yang cukup besar untuk dibuatkan artikel dibayar per-project. Atau product placement di blog. Pekerjaan ini kalau digabungin sudah bisa lah menyamai gaji bulanan karyawan fresh graduate. Karena saya ambil jobnya pun milih-milih, jangan sampe ganggu pekerjaan inti.


3.      Freelance Creative Content

Ini salah satu kolam kecil, bisa dibilang pendapatan recehan. Biasanya saya pilih freelance untuk creative content social media. Tapi ketika setiap bulan ada tiga social media yang di-handle. Kalau dikumpulin Alhamdulillah bisa buat jajan anak dan beli perabotan rumah.


4.      Sewa Alat dan Situs Freelancer

Bukan gaji bulanan, tapi job yang ini kadang paling besar pendapatannya. Saya gabung dengan pak suami, yang notabene juga bekerja di bidang kreatif foto/video. Selain menyewakan kamera professional untuk shooting, gak jarang kami pun kolaborasi nge-job dengan klien yang sama. Project dari sini Alhamdulillah sering dapetnya cucok. Kalau ngejaring kolam besar, dan waktunya pas, satu project bisa puluhan juta. Selain itu, saya juga masih aktif ambil job kecil-kecilan dari situs freelancer macam Fastwork, di sana bisa cairkan uang satu bulan dua kali. Kalau dapet klien yang besar, wah bisa-bisa uang gajian dari kantor mah gak kepake hehe.


Pertanyaannya, kenapa saya gak resign dari kantoran? Kenapa gak full time blogger atau jadi freelancer aja?


Bisa aja sih, asalnya sudah berniat mengajukan resign. Tapi qadarullah lagi, karena pandemi saya bisa kerja dari rumah. Gaji tetap. Dan saya masih bisa mengatur semua waktu sebaik mungkin untuk menghadle semuanya.


Ada yang nyinyirin karena kebanyakan kerja gak?


Mungkin ada, tapi saya gak terlalu peduli. Selama saya bisa menyeimbangkan waktu untuk bekerja dan keluarga. Tidak pernah kurang waktu untuk berkasih sayang anak dan suami. Bisa telpon orang tua dua hari sekali. Masih bisa jalan-jalan setahun dua tiga kali. Saya pikir jalan hidup orang tidak ada yang paling tahu selain yang menjalani. Benar bukan?


Dan kembali pada tujuan utama, selain saya bebas dan memiliki keleluasan untuk memiliki itu dan ini. Memiliki kelapangan uang itu bisa dengan mudah berbagi situ sini. Siapapun yang membutuhkan, dan Allah ridhai. Simple.


Masa' di saat begini masih ada aja orang yang sempet-sempetnya peduli dengan apa yang orang lain lakukan. Bukannya lebih baik fokus pada sekitar yang butuh bantuan?


Ah sudahlah, perhatikan saja orang yang benar-benar peduli. Jangan kebanyakan baperan. Hehe



 


Ngerasa gak sih, kekinian  tren nabung emas lagu berjamur banget. Bukan hanya iklan dari perusahaan resmi atau official website penyedia emas aja. Sekarang banyak reseller, distributor, agen, bahkan perorangan yang berlimpah banget ngamparin dagangan emasnya di sosial media. Di grup Facebook, di website, blog, WhatsApp, Instagram, Telegram, dan berbagai komunitas lain.
Mulai tertarik buat ikutan?

Saya pribadi sudah mulai menabung emas di awal pernikahan, ketika harga emas masih kisaran Rp600 ribuan per-gram. Ternyata nagih dan jadi kecanduan sampai sekarang.

Buat teman-teman pemula yang baru mau mulai investasi atau membekukan tabungannya jadi bentuk lempengan logam mulia, bisa baca beberapa tips yang saya dapatkan dari pakar Gold Father juga pengalaman pribadi.

1.     Tentukan Tujuan
Sebelum menabung (dalam bentuk apapun), sudah pasti yang pertama harus set goal, atau mengatur tujuan ‘BUAT APA’. Misalnya untuk biaya pendidikan anak, buat beli rumah, beli mobil, ke tanah suci, dan lain-lain dan sebagainya.

Dengan tujuan yang jelas, kita sudah paham kisaran berapa besar emas atau uang yang harus dikumpulkan dalam tenggat waktu yang ditargetkan.

Tekan segala keinginan yang unfaedah seperti kurangi membeli barang yang sifatnya konsumtif, sebagai gantinya sisihkan uang lebih jadi tabungan untuk beli emas. Jangan sampai melenceng dari tujuan yang sudah dibuat.

2.      Target

Setelah tujuan tertulis dengan rapi, mulai petakan hitungan kasar kebutuhan sesuai target yang harus dicapai. Misal, target biaya pendidikan anak 1 tahun 20 juta, berarti satu tahun dari sekarang harus mulai mengumpulkan sekitar 20 gram emas (disesuaikan dengan harga), artinya kita harus bisa mengumpulkan setidaknya 1.5 hingga 2 gram emas setiap bulan.
Untuk hal ini sesuaikan dengan tingkat kebutuhan, biaya yang harus dikeluarkan dan kemampuan. Yang penting fokus pada tujuan dan sesuaikan target yang sudah ditentukan.

3.      Pilihan Jenis Emas

Zaman orangtua dulu, saya juga diajarkan menyimpan uang dalam bentuk emas. Tapi beda dengan kekinian, orang dulu lebih suka menabung emas dalam bentuk perhiasan. Bisa cincin, gelang, kalung dan sejenisnya. Itu juga bisa dilakukan, kalau kamu suka dengan bentuk perhiasan, rapi menyimpan semua surat-surat pembelian. Jadi sewaktu-waktu dijual lagi, harganya gak terlalu jatuh atau rugi.

Kekinian makin dipermudah dengan berbagai macam bentuk bentuk dan jenis emas, fisik maupun digital. Emas batangan atau perhiasan.

Saya memilih menabung dalam bentuk emas batangan, karena saya tidak menyukai emas dalam bentuk perhiasan. Lebih tertarik koleksi logam mulia mungil denga kemasan reinvented.

So, dalam hal ini saya memilih Logam Mulia certicard. Ngeceknya juga gampang, sudah ada aplikasi certieye apakah emas ini asli atau replika. Ada juga pilihan emas retro, yang sertifikatnya terpisah dari logam mulia dan emasnya bisa dipegang langsung, keduanya bagus, ini cuma masalah selera.

Saya juga memilih menyimpan koleksi emas di brankas pribadi. Dengan alasan, karena jumlahnya juga masih belum berkilo-kilo, jadi harusnya masih aman lah disimpan di rumah.

Lain hal kalau tabungan emasnya sudah ratusan gram, ada banyak tempat penitipan emas terpercaya, misalnya bank atau pegadaian,  cuma tinggal bayar admin bulanan. InshaaAllah aman.

Ohya, ada juga pilihan menabung emas digital, semisal di pegadaian, orori, marketplace, tamasia, pluang dan nama-nama lain. Ada banyak pilihan, tapi saya mengacu pada hukum jual beli emas yang lebih aman jual beli tunai. Dan saya memilih membeli secara langsung.

4.      Merk Emas

Khusus kalau kamu berniat mau koleksi logam mulia atau emas batangan, jangan bingung kalau ditanya mau beli emas Antam atau UBS? Karena memang sekarang tersedia beberapa perusahaan yang menyediakan emas dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Mulai dari Antam, UBS Gold, King Halim, HWT, PAMP, EOA Gold, yang semuanya memiliki berbagai macam kadar serta bentuk dan harga yang kompetitif.

Cara bedainnya? Tinggal baca aja merknya. Biasanya tertulis logo di atas emas dengan jelas.

Lagi-lagi ini hanya masalah pilihan dan selera. Tapi untuk pemula saya sih lebih memilih emas yang paling umum dijumpai di masyarakat Indonesia, mudah cara mendapatkannya, mudah juga cara dijual laginya.

Dalam hal ini saya memilih koleksi LM dari PT Aneka Tambang alias emas Antam.

5.      Cari tahu tentang investasi emas lebih dalam

Untuk para pemula, ketika mau melakukan apapun memang harus banyak cari tahu dulu. Tak kenal maka tak sayang. Jangan nafsuan langsung beli aja. Ya boleh aja sih kalau sultan, tapi kalau budget pas-pasan yang baru bisa nabung segram-dua gram tiap bulan sebaiknya banyakin ilmu dulu sebelum memutuskan sesuatu, apalgi dalam hal investasi.

Buka google, cari tahu info sebanyak-banyaknya, seperti cari tahu tentang manfaat investasi emas, tips beli emas buat pemula, harga beli, harga buy back, jenisnya, merknya, bentuknya, semua detailin sampe paham.

Gabung komunitas, perhatikan apa yang mereka bahas, masalahnya, kelebihan dan keunggulannya, pengalaman customer, kalau ada yang ingin ditanyakan ajukan pertanyaan.

Misal “Ada yang punya pengalaman beli emas di acara lelang gak? Gimana prosedurnya?” 

Follow akun sosial media resmi yang selalu meng-update harga emas hari ini. Biar gak ketinggalan info.
Kalau sudah tahu, tinggal tentukan mau beli di mana.

6.      Tempat Pembelian Terpercaya

Ada banyak tempat pembelian emas yang terpercaya dan memudahkan masyarakat kalau mau koleksi. Mulai dari Pegadaian, di butik emas, toko emas, agen, reseller, hingga marketplace. Pilih mana yang paling menurut kamu nyaman, sesuai dengan keyakinan, besaran, kebutuhan, harga miring dan paling gampang.

Fyi, untuk pembelian di butik khusus, biasanya harus transaksi melalui online di website resmi seperti logammulia.com , setelah transaksi, nanti pilih jadwal pengambilan emas di butik terdekat yang kita pilih, datang deh sesuai jadwal. Sst, harus pagi banget datangnya, karena siang dikit antreannya panjang.

Sejujurnya saya pribadi belum pernah bertransaksi semacam ini. karena beberapa tahun lalu masih bisa datang langsung ke butik dan akad langsung secara offline. Bahkan gak pake antre. 

Kekinian, mungkin karena peminatnya sudah sangat banyak, akhirnya diberlakukan system pemesanan secara online. Di butik hanya pengambilan emas fisik. Bisa sih beli langsung ke PT Antam, tapi ada minimal pembelian. Minimal 15gram kalau tidak salah.

Lalu, transaksi seperti apa yang saya pilih?

Saya gabung di grup jual beli emas resmi di Facebook dan Telegram, banyak beberapa orang yang entah agen atau perorangan menjual LM koleksi mereka untuk kebutuhan.

Kenapa saya memilih transaksi ini?

Akadnya jelas, karena yang saya pahami membeli emas itu tidak boleh dicicil seperti mencicil di pegadaian, dan transaksi harus ada penjual-pembeli serta di satu tempat yang sama. Demi menghindari hal yang saya belum paham hukumnya, saya memilih cara aman COD, alias cash on delivery, yang artinya buat janji ketemuan sama penjual, recheck barang, hitung uang, akad deh.

Alasan kedua, beli emas di perorangan terutama orang yang BU, biasanya harga lebih murah atau minimal sama lah dengan harga butik resmi. Tanpa ada biaya cetak seperti nabung emas online.

Alasan ketiga, pembelian saya pun jarang dalam jumlah besar hingga puluhan gram tiap transaksi. Agak effort aja antre di butik emas panjaaang seharian, pas dapet giliran ngadep ke loket pengambilan, belinya cuma satu gram hehe (ya ga salah juga sih, cuma agak tengsin aja)

Tetapi risiko beli emas batangan dengan perorangan itu juga banyak. Gak jarang terjadi penipuan. Makanya harus cermat, jeli, saat memilih penjual yang terpercaya, telusuri track record-nya di sosial media, lacak riwayat transaksi atau mungkin review dari para customer yang pernah melakukan transaksi ke orang yang bersangkutan. Kalau sudah bisa dipercaya, beli deh. Dan bisa jadi langganan kalau sudah berkali-kali hehe

7.      Konsisten dan Cerdas atur keuangan.

Memulai sesuatu itu emang gak sulit, justru bagian tersulitnya konsisten. Termasuk dalam hal berinvestasi atau menabung emas. Dalam hal ini, saya pun pernah mengalami ‘libur’ beli emas beberapa bulan karena kebutuhan lain yang harus didahulukan.

Gak apa-apa. Namanya investasi ya dikeluarkan setelah kebutuhan wajib aman. Apa contohnya? Lunasin hutang. Terutama hutang riba, yang pelunasannya tidak boleh ditunda.

Setelah tidak ada tanggungan hutang, keuangan lapang, kebutuhan wajib dan hiburan sudah dibagi-bagi keuangannya, tabung ke emas deh.

Saya pernah membahas cara mengelola keuangan bulanan lewat pos amplop-amplop kebutuhan. Cara jadul sih, tapi it’s work.

Baca di sini Jurus jitu mengatur keuangan rumah tangga milenial

Setiap bulan saya konsisten untuk menyisihkan tabungan untuk emas, biasanya uang hasil nge-freelance nulis di beberapa media online. Bukan cuma untuk satu tujuan, saya bagi dan catat jumlah emas untuk beli tanah dan bangun rumah (cita-cita masa tua, hehe), dan simpanan emas untuk pendidikan anak. Biar gampang mecahinnya.

(Buat contekan emak-emak bekerja nih ya, tabungan emas yang jumlahnya besar biasanya ambil dari kantong suami. Nah buat yang happy-happy, baru deh dari seseran kerjaan istri. Kebutuhan tercukupi, keinginan terpenuhi, hihi)

Simpanan emas saya biasanya di luar kebutuhan wajib bulanan, tabungan uang di rekening bank, dan budget untuk jalan-jalan. (Because around the world travel is important for us)

8.      Zakat
Sudah bisa nabung emas? Alhamdulillah.
Jangan lupa catat berapa jumlah emas yang kita punya di rumah, hitung juga haulnya. Dalam islam ini adalah zakat wajib yang harus dikeluarkan seorang muslim jika punya tabungan atau simpanan emas kalau sudah mencapai nisab atau haul.

Hitungannya, kalau kita sudah memiliki simpanan emas sebanyak 85 gram selama satu tahun, wajib dikeluarkan zakatnya 2.5%. والله أعلمُ

Ohya, kalau berniat melakukan investasi jangka panjang, jangan terlalu peduli sama harga emas naik atau turun. Beli aja. Karena kalau untuk dicairkan lima hingga 10 tahun kemudian, beda angka seratus ribu sekarang sih, ga ada artinya dengan harga jual puluhan tahun mendatang.

Jadi, sudah punya berapa gram tabungan emas kalian sekarang?



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Aya zahir

Aya zahir

About Me

Suka menulis, rajin membaca dan gemar menabung. Aktif nge-Blog dari 2010.

Subscribe & Follow

Popular Posts

  • PARASITE, Film Korea Terbagus Tahun Ini
  • Pride and Prejudice, Jane Austen. Roman Terpopuler Sepanjang Masa
  • Body Care Review : Shower Scrub, Body Scrub & Brightening Body Lotion by Scarlett Whitening
  • Whitelab, Skincare yang Mengandung Niacinamide dan Collagen Pencerah Wajah, Harga Murah
  • Review : Body Scrub & Shower Scrub Coffee Edition by Scarlett Whitening

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  Mei (1)
      • Kenapa Saya Resign dari Perusahaan Negara dan Pili...
    • ►  Maret (1)
  • ►  2023 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
  • ►  2021 (18)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (47)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (16)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2019 (53)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (11)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (14)
  • ►  2018 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Februari (5)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2014 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2012 (61)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (11)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (11)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2011 (51)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (10)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (19)
    • ►  Juni (9)
  • ►  2010 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)

Part Of

Blogger Perempuan
1minggu1cerita
BloggerHub Indonesia

Teman Blogger

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Styling By Yanikmatilah Saja | Theme by OddThemes.

COPYRIGHT © 2020 Aya Zahir | Origin by OddThemes. Styling by Yanikmatilah.