Friends, Serial Komedi Terbaik Tahun 90an

image by bingepost.com

 
“Oh My God…” (pake gaya bicara Janice)

Sudah di awal 2021 dan saya masih tetap menjadikan Friends sebagai tontonan wajib. Serial komedi lawas yang kerap saya tonton ulang di sela-sela jeda antara punya sedikit waktu luang, pusing dengan tumpukan kerjaan, dan masih bingung mau nonton drama/film/series apa lagi sebagai hiburan. Akhirnya ya balik lagi ke Rachel dan kawan-kawan.

Ada yang sama dengan saya?

Apa istimewanya serial Friends sehingga membuat sitkom ini digilai sepersekian persen masyarakat dunia, bahkan setelah lebih dari seperempat abad penayangannya?

Sebelum saya beberkan alasan pribadi kenapa sitkom ini masih tetap urutan teratas untuk disukai, flashback dulu ke masa awal penayangan, jalan cerita, pemeran utama, deretan penghargaan yang sudah mereka raih, hingga akhirnya tayangan ini dibeli Netflix di tahun 2018 silam.

Oke, mari kita bahas satu persatu.

F.r.i.e.n.d.s dibuat WarnerMedia dengan menggandeng David Crane dan Marta Kauffman sebagai penulisnya. Pertama kali mengudara di tahun 1994 hingga tahun 2004 selama 10 musim dengan 236 episode.

Dilihat dari jumlah session dan episodenya, udah ketebak dong, sebesar apa antusias penggemar dengan serial kocak ini, karena gak gampang membuat serial hingga ratusan episode dan bahkan bertahan sampai 10 tahun, kalau tidak ada dukungan dari penonton setia.

So, gak heran kalau serial ini memang worth to watch, dan ever lasting bahkan ditonton hingga 27 tahun kemudian sejak masa kejayaannya. Gokil ya!

image by hips.hearstapps.com

Cerita serial ini tuh simple banget, gak ada konflik aneh-aneh juga. Tidak juga didukung dengan aktor aktris terpopuler di masanya, atau plot yang rumit dengan sajian visual yang wah. Sama sekali enggak. Tapi kok bisa setenar itu ya?

Buat kita yang gak kenal budaya negara barat sana, hal-hal menyenangkan dan menyebalkan dalam kehidupan mereka digambarkan dengan sangat apik dan jelas. Membuat kita sedikit banyak tahu lifestyle sehari-hari anak gaul New York tahun 90an.

Dan, oh ya, para pengamat dan jurnalis Amerika serta warganya sendiri mengatakan bahwa serial ini benar-benar bisa menggambarkan dengan sangat baik gaya hidup budaya pop di negara mereka pada masanya. Jauh sebelum media sosial menyerang, tayangan reality show yang terlalu dibuat-buat untuk disebut sebagai ‘real show’, dan segala jenis suguhan hiburan yang berlebihan.

Baca Juga The Queen’s Gambit (2020), Salah Satu Miniseries Terbaik Netflix

Gank Rachel (Jennifer Aniston), Phoebe (Lisa Kudrow), Ross (David Schwimmer), Monica (Courteney Cox), Chandler (Matthew Perry), dan Joey (Matt LeBlanc) yang tinggal di Manhattan, New York, berhasil merepresentasikan kehidupan sederhana, natural, apa adanya, dan tentu saja ikatan jalinan pertemanan mereka yang so sweet dan setia banget, bikin penonton yang gak punya sahabat dekat tuh jadi envy sendiri.

Tentu yang menarik dari serial ini juga karena kisah romansa kocak, putus nyambung hubungan Ross dan Rachel bikin gemes dan geregetan. Tapi tetap kocak sih.

image by www.cheatsheet.com

Sejak pertama kali ditayangkan, Friends sudah ditonton lebih dari 50 juta penonton Amerika. Terlepas dari isu pro kontra tentang rasisme, isu sosial, hingga LGBT, faktanya serial ini banyak mendapat sambutan positif dari reviewer film, pengamat, hingga masyarakat luas.

Gak heran, kalau Friends mendapat 62 nominasi Emmy Award, didapuk sebagai salah satu acara terbaik dalam sejarah TV, masuk jajaran Greatest TV Guide of All-Time, hingga jadi best written TV series sepanjang masa. Kewl

Buat kaum milenial yang sekarang usia 30-an, pasti tahu banget tahun 1996 – 2005 lalu RCTI juga pernah memutar serial paling populer di dunia ini. Emang waktu itu belum ngerti-ngerti banget, karena usia SD harus nonton sitkom negara barat yang asing.

image by cdn.vox-cdn.com

Beruntungnya, Netflix dengan baik hati menggelontorkan uang 100 juta dollar Amerika untuk membeli hak siar Friends dari WarnerMedia, dan sekarang pelanggan setianya bisa nonton sepuas hati berulang-ulang, kayak saya.

Alasan saya pribadi kenapa menyukai serial ini adalah:

Natural

Seperti yang disinggung di awal, bahwa serial ini menggambarkan kehidupan sehari-hari enam sekawan sampai kemudian berkeluarga. Semuanya disuguhkan dengan acting, narasi, gambar, dan plot yang senatural mungkin. Gak ada drama lebay (ya namanya juga sitkom). Bahkan di sesi perdana, gaya busana pemain (terutama Phoebe) tuh jadulnya natural dan khas banget. Enak dilihat aja gitu.

Karakter Unik

Masing-masing fans Friends pasti punya dong tokoh favorite masing-masing? Karena semua karakternya unik banget dan gak ada yang dominan. Monica si perfectionist dan jago banget masak, Ross yang sering gugup, penyayang, dan bijaksana, Rachel si manja dan panikan, Joey yang genit, Chandler yang sarkas dan kekanak-kanakan, dan Phoebe yang paling aneh dan innocent. Semua warna karakternya kuat dan pas banget diperankan oleh mereka. Favorite saya? Semuaaaaa.

Friendship goal

Buat saya yang gak punya teman banyak, memiliki sahabat yang sedikit itu lebih penting untuk dimiliki di dunia ini. Saya bangga pernah punya sahabat sejak sekolah hingga sekarang sudah masing-masing berkeluarga, dan masih tetap keep contact. Emang gak se-deep persahabatan Monica and the gank sih, tapi yang namanya sahabat tuh emang punya arti penting dalam hidup. Ditambah keharmonisan Monica dan Ross sebagai dua kakak beradik yang ada dalam circle yang sama, uwuw banget.

image by www.thesun.co.uk

Becandaan yang Smart

Kalau kalian gak biasa dengan gaya humor barat mungkin akan ngerasa lame joke atau ‘apaan sih?’ gitu, tapi kalau sudah keseringan nontonin sitkom Hollywood tuh jadi ikut berasa banget gongnya . Terlebih penambahan efek laugh sound yang benar-benar pas dengan momen, gesture, ekspresi dan penangkapan gambar yang sesuai timing. Becandanya mereka tuh gak jayus, kadang ada dark joke dan sarkas tapi tetap smart dan kocak.

Cerita yang relate dengan kehidupan sehari-hari

Semua jenis cerita, film, serial, tayangan apapun yang relate dengan kehidupan harian tuh punya nilai plus untuk berhasil menggaet hati penontonnya. Dan Friends berhasil ada dalam posisi itu, gak failed. Lika liku pertemanan, percintaan segar yang gak lebay, hubungan dengan keluarga, karir hingga rumah tangga. Semua dosisnya pas, tidak berlebihan.

image by filmaffinity.com

Friends benar-benar berhasil menjadikan serial komedi situasi paling sukses dan abadi dicintai penggemarnya. Meski sekarang banyak series komedi baru modern yang lebih kekinian, tetap gak bakal ngegeser posisi Friends dan rasa cinta para fans untuk Ross dan kawan-kawan kan?

Buat yang belum pernah nonton, coba aja dulu satu episode, bakal nagih sampe ke episode 236 dan tetap bakal pengen ngulang. Percaya deh!

6 Comments

  1. Wih keren, kebetulan saya juga sangat menyukai vibes sitcom. Sekalian belajar bahasa inggris juga kan:D Beda aja gitu klo liat sitcom era era lama Lebih sederhana dan nyaman aja di tonton:D Semangat terus nulisnya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, dari dulu saya juga belajar bahasa Inggris dari tontonan macam ginian. Karena ringan conversationnya, terus banyak bahasa sehari-hari yang jarang ada di pelajaran haha.

      Dan emang f.r.i.e.n.d.s sebagus itu siihh :D

      Hapus
  2. Wah aku baru tahu tentang film yang satu ini, jadi bikin penasaran pengin liat fullnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nontoonnn, tapi dia series sih, harus sabar nonton sampe 236 episode. Tapi jangan nyesel kalo bakal nonton yang kesejuta kalinya kalo udah nyandu hihihi

      Hapus
  3. aku juga nonton berulang kali. Nggak bosen..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau udah nonton sampai akhir, kayaknya gak mungkin bisa bosan ya Kak. Karena untuk suka sampe 236 episode tuh gak gampang haha.

      So, emang pasti udah jadi serial terfavorit tak tergantikan gitu.

      Hapus

Silahkan tinggalkan pesan di sini: