Aya Zahir
  • Home
  • About
  • Travel
  • Parenting
  • Review
  • Blogging
  • Portfolio


“Belok kiri atau kanan?” Tanya suami saya
“Kiri…” Jawab saya yakin
Ketika hendak belok, saya stop, “Bukan ke situ, ke sana (menunjuk arah sebaliknya)”
“Itu kanaannn sayaangggg” geram suami saya
“Iya maksudnya kanan” Saya cuma nyengir seperti biasa. Dan suami saya cuma geleng-geleng kepala, seperti biasa.

Sejak awal kenal, sampai menikah kejadian ini sering banget dialami. Kekinian, gak pernah lagi. Karena suami saya tidak pernah lagi menanyakan arah “Kiri atau kanan”, biasanya dia lebih menunjuk dengan jari, ke arah ini atau sebaliknya.

Selain suami, yang sering jadi 'korban' salah navigasi dari saya adalah, abang ojek. Maksud hati suruh belok ke kanan, eh bilangnya "ke kiri, Pak...".

Bukan perkara sepele, karena gak jarang salahnya penunjuk arah yang saya ucapkan berbahaya ketika di perjalanan. Kebayang kan, ketika nyetir, maksudnya disuruh belok kiri ternyata kanan, harus rem mendadak dan banting setir dadakan juga. Ngeri banget.

Ada apa dengan saya?

Sejak kecil ternyata saya mengidap left–right discrimination (LRD), salah satu kondisi tidak bisa membedakan kiri dan kanan dengan respond cepat. Saya sulit menentukan arah ketika ditanya dadakan atau diarahkan. Maksud di otak saya ke arah kiri, tapi ucapan spontan yang keluar dari mulut saya bisa benar, bisa juga sebaliknya.

Apakah ini berbahaya?

Berbahaya ketika jadi navigator atau petunjuk arah buat orang lain. Selain hal buruk seperti kecelakaan, bisa juga menyesatkan.

Setelah saya baca dan cari tahu secara medis, kelainan ini dikenal dengan istilah left–right discrimination (LRD), kesulitan untuk menentukan arah kiri dan kanan. Hal ini terjadi karena adanya hambatan pada kompleks neuropsychologic process yang bekerja untuk me-recall kemampuan fungsi yang lebih tinggi termasuk visuopasial, memori, bahasa, dan integrasi informasi sensori.

Dan ternyata, ada beberapa orang yang mengalami kelainan ini. Terutama paling banyak terjadi pada perempuan.

Saya sendiri bukan tidak tahu mana yang kiri dan mana arah kanan. Hanya kesulitan ketika harus menentukan sebuah gerakan atau menunjuk arah. Ada paksaan dua kali kerja otak yang lebih keras untuk berkonsentasi dan memutuskan ini arah kiri atau kanan.

Belum tahu bagaimana cara melatihnya, karena ketika fokus dan konsentrasi saya juga bisa menyebut arah dengan baik dan benar.

Hal paling menyulitkan buat saya pribadi adalah, ketika harus membawa kendaraan sendiri. Mungkin ketika jalan di jalan lurus dan harus berbelok kanan atau kiri sih gak bingung, karena masih bisa mengandalkan feeling. Tapi ini terasa sulit ketika di tempat umum dan saya harus parkir, apalagi mundur. Antara sinkronisasi otak dan gerakan tangan saya mengendalikan setir selalu berlawanan. Dan kadang stress sendiri, karena salah arah.

Paling sulit lagi ketika diarahkan juru parkir yang teriak “kiri, kanan, balas kiri, balas kanan…” saya harus konsentrasi penuh dan tiga kali lebih banyak memaksa otak untuk mengsinkronkan antara mendengar suara abang parkir, menggerakan setir, dan memahami ini maksudnya ke kiri atau kanan ya.

Iya, sesusah itu. Ada yang pernah mengalami hal ini? Atau mungkin punya teman dan kenalan yang punya gangguan seperti ini?

Notes : Bisa baca-baca beberapa pengertian  left–right discrimination (LRD) dan metode yang bisa digunakan untuk membantu diagnosa kelainan ini :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5881360/#B29




"If I show you a way, will you do it?"

We live in a society where nobody wants to get out of their comfort zone. But I'm not.

Since I liked books, reading, and writing, I was encouraged to consider the related field beside my prime job. And it’s been 10 years ago since I started as a blogger.

Is blogging worth it? YES!

Because I do it the right way and I know how I can make sure it pays off.
Throughout those 10 years I also broke ground and grew my business to a height I never imagined, as a freelance writer.

Why freelance writer?

I love writing with a passion, I get to be my own boss, I can work from home, and I get paid.

These are three platforms that I use to earn money from freelance writer, as a beginner.

  • Blogging
Like any business venture, online income takes time to grow, I know that starting a blog can seem overwhelming and tiring. But we can start a successful blogger.

I spend a few hours a week writing and post my article. I’m not sure about monetize CPC or CPM ads, I just through placing google AdSense and simply place the banner on my site.

Besides, my quickest way to earn some good cash from my blog is a Sponsored post. I can talk about products or brands that readers would be interested in like cosmetics, books review, any topic that I’m passionate about.

Fees vary between $4 - $10 per-post depending on the type of placement or client. I’ve worked with clients throughout Indonesia, Singapore, and Malaysia. I negotiated higher pay for myself when I knew I deserved it.

  • LinkedIn
I have always loved making connections with other people, and LinkedIn is the "world's largest professional network" for professionals. Offering a suite of services for job seekers, recruiters, and employers.

LinkedIn is my favorite social media tool to help me grow my network and find new opportunities to develop, hands down!

I have my profile completed, and LinkedIn feeds relevant content on my profile page. LinkedIn is packed with recruiters for all different industries and I’ve totally received multiple job offers through LinkedIn as a content writer.

If you want to get a job for LinkedIn, make your profile stand out at the perfect fit for the role, and build your network and never stop added relevant connections.

  • Fastwork
Do you know Online freelancing platforms like Upwork, Freelancer, fiverr, or Fastwork?
Freelance platforms exist to help connect freelance workers with potential gigs. And I have worked as a freelance writer in Fastwork.

In fastwork freelancers can use the site to search and apply for positions for free. You just need to pay 10% taxes per job.

Baca Juga Cara menghasilkan uang dari Fastwork

Because a freelance writer is not my priority job, I’ve proactively chosen to make my scope of potential clients narrow. I accept a project that matches my niche and the desired level and I can attach extra services to gigs for more money.

If you want to make some extra money, freelance sites can help you find the work you're looking for.

There are many other creative ways to make money as a freelancer. You’ll find thousands of ways you can use for inspiration.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Aya zahir

Aya zahir

About Me

Suka menulis, rajin membaca dan gemar menabung. Aktif nge-Blog dari 2010.

Subscribe & Follow

Popular Posts

  • Pride and Prejudice, Jane Austen. Roman Terpopuler Sepanjang Masa
  • 5 Snack Diet Murah di Indomaret, Alfamart
  • Body Care Review : Shower Scrub, Body Scrub & Brightening Body Lotion by Scarlett Whitening
  • Review : Body Scrub & Shower Scrub Coffee Edition by Scarlett Whitening
  • Kenapa Saya Resign dari Perusahaan Negara dan Pilih Kerja dari Rumah Aja

Blog Archive

  • ►  2025 (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2023 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
  • ►  2021 (18)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (7)
  • ▼  2020 (47)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ▼  Juli (2)
      • Apa itu left–right discrimination (LRD), Berbahaya...
      • How to Earn $50 a day as a freelance writer?
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (16)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2019 (53)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (11)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (14)
  • ►  2018 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Februari (5)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2014 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2012 (61)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (11)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (11)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2011 (51)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (10)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (19)
    • ►  Juni (9)
  • ►  2010 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)

Part Of

Blogger Perempuan
1minggu1cerita
BloggerHub Indonesia

Teman Blogger

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Styling By Yanikmatilah Saja | Theme by OddThemes.

COPYRIGHT © 2020 Aya Zahir | Origin by OddThemes. Styling by Yanikmatilah.