Bagaimana Working Mom Mengatur Waktu Selama Work From Home?



Memasuki bulan ke-empat sejak diberlakukannya system work from home atau bekerja dari rumah selama Indonesia darurat pandemi corona. Bumi belum aman, lingkungan perkantoran tempat saya bekerja juga.

Bagaimana kondisi waktu selama bekerja dari rumah? Semakin sibuk atau lebih santai?

Saya bekerja di sebuah perusahaan digital yang sejatinya bisa bekerja dari mana saja. Tapi, ketika bekerja itu harus di rumah aja, lumayan melelahkan di minggu awal WFH.

Bagaimana tidak, ketika seorang ibu harus melakukan banyak pekerjaan sekaligus, tugas kantor, mengurus rumah, memastikan sarapan pagi anak dan suami, mengerjakan deadline klien sebagai pekerja freelance writer.
Sudah pasti antara tangan, kaki, mata, kepala, dan hati bercabang banyak setiap hari.

Pusing? Iya. Lelah? Banget. Tapi seru dan lama-lama terbiasa dan saya berharap ngantor kapan-kapan aja, ketika diperlukan, ketika membutuhkan.

Bagaimana cara saya mengatur semuanya?

Setiap malam saya membuat list pekerjaan apa yang akan saya lakukan keesokan harinya. Mana yang paling prioritas untuk didahulukan, mana yang bisa disambi, mana yang harus segera dikerjakan setelah pekerjaan utama selesai.

Saya terbiasa menulis menu makanan yang akan dimasak keesokan harinya. Setiap pagi, sudah tahu akan belanja apa, masak apa, dan mulai dari jam berapa. Jangan sampai waktu untuk memasak, bentrok dengan urusan pekerjaan.

Sebagai perempuan multi-tasking, tentu saja masih butuh hiburan, entah ikut kajian online, tausiyah di Youtube, nonton drakor di viu, dan harus tetap workout biar badan tetap oke. Semua waktunya saya bagi setiap hari biar semuanya sempat.

Saya tulis semua list pekerjaan, lengkap dengan waktu pengerjaan.

Start pekerjaan kantor di jam 5 pagi, memastikan semua to do list hari ini terselesaikan dengan rapi.

Dua jam berikutnya, sudah mulai mengerjakan urusan dapur. Pekerjaan dapur itu enaknya bisa disambi, masak sambil mencuci baju, atau sambil mendengar tausiyah di youtube. Sarapan siap, rumah rapi, anak sudah wangi, perut kenyang dan main dengan happy.

Dua jam setelahnya, bisa kembali recheck urusan kerjaan kantor. Sampai memasuki jam istirahat.
Di jeda istirahat ada banyak waktu untuk nidurin anak, ngajarin berhitung, sampai nonton drama korea sambil rebahan.

Memasuki jam produktif pekerjaan lagi, meeting virtual, selesaikan semua PR, update report dan lain-lain dan sebagainya.

Sore menjelang malam, di jeda jam kosong. Biasanya saya habiskan 1 jam untuk workout, maskeran, ngobrol ini itu sama pasangan, sambil mendampingi anak main itu dan ini.

Karena jadwal kerja saya masih harus sampai jam 9 malam, ada banyak jeda waktu luang yang bisa digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan sambilan. Kalau ada banyak PR artikel, copywriting landing page atau content social media klien, ya dikebut di situ. Kalau gak beres, saya selesaikan dini hari besoknya.

Setelah Menyusun semua jadwal pekerjaan dengan rapi. Ternyata semua bisa diselesaikan dengan baik kok.

Tanggungjawab kantor selesai, bisa main sama anak full time, rumah bisa rapi, masih masak makanan sendiri, dan uang freelance-an masih ngalir setiap hari.

Ohya, jangan gengsi minta bantuan suami. Si dia pasti mau bantu dengan senang hati, bisa bantu ajak main anak, atau bahkan bantu gotong royong ngepel atau bikin makanan ringan.

Working mom selama work from home, seseru itu.

2 Comments

  1. wow produktif mom nih, sukaaaa. semoga besok lusa setelah memiliki keluarga dan anak ku bisa kaya mbaknya, multitasking, dan mendapat dukungan dr suami tentunya, sehat2 ya mbakkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiinnn, terima kasih banyak Kaakk. Seru jadi ibu rumah tangga yang sibuk hahaha

      Hapus

Silahkan tinggalkan pesan di sini: