Today, is my day


Tidak hendak menulis banyak-banyak, saya hanya ingin bersyukur banyak-banyak. Atas hari ini, atas nikmat Allah yang tak pernah bisa terbantahkan

Ini, tahun ke-23 saya.
Tidak ada doa khusus yang pernah saya minta di hari ulang tahun saya, tidak ada kegiatan special yang saya lakukan untuk merayakan tanggal dan bulan lahir saya. Sedari dulu, memaknai hari ulang tahun adalah hanya dengan mengucap syukur banyak-banyak. Mengecup jauh orang tua saya lebih lama, berdoa pada Allah agak lebih panjang. Hanya sekadar berterima kasih karena masih diberi nafas gratisan hingga usia hari ini. Meski ‘rasa terima kasih’ tersebut bisa saya syukuri setiap hari.

Kemarin, beberapa hari sebelum hari ulang tahun saya. Sempat beberapa sahabat terdekat melakukan perjalanan ‘bahagia’ dan diakhiri makan-makan di sebuah resto mall kota Bogor. Melakukan ritual doa-doa semestinya, sekadarnya.

Tepat sebelum tanggal 10 ada beberapa teman (kuliah) dari UI, IPB dan BSI mengunjungi tempat pertapaan saya. Beberapa kecupan ulang tahun, beberapa kado, dan traktiran yang membuat saya hampir muntah kekenyangan diakhiri dengan malam yang kami habiskan jalan-jalan di taman kota. Masih tidak ada yang terlalu special.

9 juli, saya berencana jalan ke kota Bandung. Merayakan ulang tahun di rumah saudara saya, kak Dewi. Tapi, takdir berkehendak lain. Sebab hari itu saya harus berangkat sendiri tanpa jemputan, dan semua bis yang menuju ke arah Bandung selalu penuh. Akhirnya saya melakukan perjalanan pulang ke Tasikmalaya.

Malam yang masih sangat biasa saja, tidak ada perayaan besar, tidak ada yang special. Hanya ketika malam tanggal 10, beberapa ucapan baik sms, bbm, mention twitter, inbox facebook (yang semuanya tak bisa saya balas satu persatu) berdatangan. Saya tersenyum bahagia, berada dalam perhatian teman dan sahabat terdekat saya. Meski masih ada sesuatu yang dirasa hambar dan kurang, entah

Hari tanggal 10, saya hanya melakukan perjalanan ke beberapa tempat yang setidaknya bisa saya kunjungi, pun dengan kakak saya semata wayang. Tidak terlalu special, karena (sekali lagi) saya tidak terlalu menspecialkan ‘hari saya’.

Tempat pertama yang saya kunjungi, masih ke toko buku dan taman baca. Saya pikir tidak ada tempat yang lebih baik selain itu. Membeli beberapa buku, makan-makan dan nonton di 21. Karena kebetulan ulang tahun kami agak berdekatan maka hari itu saya berkeliling toko mencari kado serta kartu ucapan kelak untuk sahabat tercinta saya falafu

Malam tanggal 10 saya, masih terlalu biasa. Dihabiskan (kembali) dengan makan-makan, menambah pundi-pundi doa pada Tuhan, dan lagi-lagi makan.

Hingga malam ini hampir habis, saya masih tidak merasakan kebahagiaan yang lebih. Meski padahal banyak doa, banyak ucapan, banyak-banyak hadiah yang dijanjikan kedua orang tua saya di ulang tahun ke dua puluh tiga.

Ini hari saya, hari yang tak terlalu berarti apa-apa, hanya symbol peringatan tanggal dan bulan lahir yang selalu berulang setiap tahun. Terima kasih Allah, terima kasih semesta, terima kasih buat keluarga, sahabat dan teman saya banyak-banyak tak terhingga.

Nb: kehampaan saya, barangkali tidak adanya sekadar ucapan ‘selamat ulang tahun’ dari kamu. Seseorang yang tak terlalu mengenal saya  -harapan yang entah-

2 Comments

  1. selamat ulang tahun aya,semoga segala doa aya diijabah oleh Alloh..amin

    BalasHapus
  2. amiiinnn ya Allah, makasih aaaa :))))

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan pesan di sini: